HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

3. Shalat

سنن الدارقطني

/103 Chapter: Wajibnya Membaca Bismillaahir rahmaanir rahiim di dalam Shalat dan Menyaringkannya, Serta Perbedaan Riwayat-Riwayat Seputar Itu
بَابُ وُجُوبِ قِرَاءَةِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فِي الصَّلَاةِ وَالْجَهْرِ بِهَا وَاخْتِلَافِ الرِّوَايَاتِ فِي ذَلِكَ

1176

Grade Albani:Isnadnya sangat lemah: Saya katakan: Abdullah bin Ziyad bin Sam'an matruk (riwayatnya ditinggalkan), Abu Daud dan yang lainnya menuduhnya, At-Taqrib (1/16).
سنن الدارقطني ١١٧٦: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرٍ الْأَزْرَقُ يُوسُفُ بْنُ يَعْقُوبَ بْنِ إِسْحَاقَ بْنِ بُهْلُولٍ , حَدَّثَنِي جَدِّي , ثنا أَبِي , ثنا ابْنُ سَمْعَانَ , عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ فَهِيَ خِدَاجٌ غَيْرُ تَمَامٍ». , قَالَ: فَقُلْتُ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ: إِنِّي رُبَّمَا كُنْتُ مَعَ الْإِمَامِ , قَالَ: فَغَمَزَ ذِرَاعِي ثُمَّ قَالَ: اقْرَأْ بِهَا فِي نَفْسِكَ فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: إِنِّي قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ فَنِصْفُهَا لَهُ , يَقُولُ عَبْدِي إِذَا افْتَتَحَ الصَّلَاةَ: {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] فَيَذْكُرُنِي عَبْدِي , ثُمَّ يَقُولُ: {الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} [الفاتحة: 2] فَأَقُولُ: حَمِدَنِي عَبْدِي , ثُمَّ يَقُولُ: {الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] فَأَقُولُ: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي , ثُمَّ يَقُولُ: {مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ} فَأَقُولُ: مَجَّدَنِي عَبْدِي , ثُمَّ يَقُولُ: {إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ} [الفاتحة: 5] فَهَذِهِ الْآيَةُ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ , وَآخِرُ السُّورَةِ لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ ". ابْنُ سَمْعَانَ هُوَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زِيَادِ بْنِ سَمْعَانَ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ , وَرَوَى هَذَا الْحَدِيثَ جَمَاعَةٌ مِنَ الثِّقَاتِ , عَنِ الْعَلَاءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مِنْهُمْ: مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ , وَابْنُ جُرَيْجٍ , وَرَوْحُ بْنُ الْقَاسِمِ , وَابْنُ عُيَيْنَةَ , وَابْنُ عَجْلَانَ , وَالْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ , وَأَبُو أُوَيْسٍ وَغَيْرُهُمْ عَلَى اخْتِلَافٍ مِنْهُمْ فِي الْإِسْنَادِ وَاتِّفَاقٍ مِنْهُمْ عَلَى الْمَتْنِ , فَلَمْ يَذْكُرْ أَحَدٌ مِنْهُمْ فِي حَدِيثِهِ {بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ} [الفاتحة: 1] وَاتِّفَاقُهُمْ عَلَى خِلَافِ مَا رَوَاهُ ابْنُ سَمْعَانَ أَوْلَى بِالصَّوَابِ
Sunan Daruquthni 1176: Abu Bakar Al Azraq Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Al Buhlul menceritakan kepada kami, kakekku menceritakan kepadaku, ayahku menceritakan kepada kami, Ibnu Sam'an menceritakan kepada kami, dari Al 'Ala' bin Abdurrahman, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa melakukan suatu shalat tanpa membaca Ummul Qur‟an (surah Al Faatihah) di dalamnya, maka shalatnya itu kurang (tidak lengkap), tidak sempurna." Lalu aku tanyakan kepada Abu Hurairah, "Bagaimana bila aku (shalat) bersama imam?" Ia menarik lenganku, lalu berkata, "Bacalah itu di dalam hatimu, sesunguhnya aku telah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Sesungguhnya Aku telah membagi shalat antara diri-Ku dan hambaKu menjadi dua paruh, yang mana separuhnya adalah miliknya.' Bila hamba-Ku membuka shalat dengan 'Bismilaahir rahmaanir rahiim'' [Dengan menyebut nama Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang] berarti hamba-Ku telah menyebutKu. Lalu mengucapkan, 'Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin' [Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam], maka Aku ucapkan, 'Hamba-Ku memuji-Ku.' Kemudian ia mengucapkan, 'Arrahmaanir rahiim [Maha Pemurah lagi Maha Penyayang], maka Aku ucapkan, 'Hamba-Ku memuja-Ku.' Kemudian ia mengucapkan, 'Maaliki yaumiddiih' [Yang menguasai hari pembalasan], maka Aku ucapkan, 'Hamba-Ku mengagungkan-Ku.' Kemudian ia mengucapkan, 'Iyyaaka na'budu waiyyaaka nastaa‟in [Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan]. Ayat ini antara Aku dan hamba-Ku dua paruh, dan bagian akhir surah untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta'. " Ibnu Sam'an adalah Abdullah bin Ziyad bin Sam'an, haditsnya ditinggalkan. Hadits ini telah diriwayatkan oleh segolongan perawi tsiqah dari Al 'Ala' bin Abdurrahman, di antaranya adalah: Malik bin Anas, Ibnu Juraij, Rauh bin Al Qasim, Ibnu Uyainah, Ibnu Ajlan, Al Hasan bin Al Hurr, Abu Uwais dan Iain-lain dengan sedikit perbedaan dalam isnadnya namun matannya sama, yang mana tidak seorang pun dari mereka yang di dalam hadits ini menyebutkan *Bismillaahir rahmaanir rahiim." Kesamaan mereka dalam menyelisihi periwayatan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Sam'an adalah lebih benar. Wallahu a lam.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi