سنن الدارقطني ١٣٨٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سُلَيْمَانَ بْنِ الْأَشْعَثِ , وَالْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , وَمُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , وَأَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ , قَالُوا: ثنا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ سَعْدٍ , ثنا عَمِّي يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ ح وَحَدَّثَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ مَنْصُورٍ الطُّوسِيُّ , نا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ , ثنا أَبِي , عَنِ ابْنِ إِسْحَاقَ , ثنا سَلَمَةُ بْنُ صَفْوَانَ بْنِ سَلَمَةَ الْأَنْصَارِيُّ , ثُمَّ الزُّرَقِيُّ , عَنْ أَبِي سَلَمَةَ , عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ , أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «إِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ خَرَجَ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسْجِدِ لَهُ حُصَاصٌ فَإِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ رَجَعَ , فَإِذَا أَقَامَ الْمُؤَذِّنُ الصَّلَاةَ خَرَجَ مِنَ الْمَسْجِدِ وَلَهُ ضُرَاطٌ فَإِذَا سَكَتَ رَجَعَ حَتَّى يَأْتِي الْمَرْءُ الْمُسْلِمُ فِي صَلَاتِهِ , فَيَدْخُلُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ نَفْسِهِ لَا يَدْرِي أَزَادَ فِي صَلَاتِهِ أَمْ نَقَصَ , فَإِذَا وَجَدَ ذَلِكَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْجُدْ سَجْدَتَيْنِ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ ثُمَّ يُسَلِّمُ»
Sunan Daruquthni 1389: Abdullah biin Sulaiman bin Al Asy'ats, Al Husain bin Isma'il, Muhammad bin Makhlad dan Ahmad bin Muhammad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, mereka mengatakan: Ubaidullah bin Sa'd menceritakan kepada kami, pamanku Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami {h} Al Husain bin Isma'il menceritakan kepada kami, Muhammad bin Manshur Ath-Thusi mengabarkan kepada kami, Ya'qub bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, dari Ibnu Ishaq, Salamah bin Shafwan bin Salamah Al Anshari Az-Zuraqi menceritakan kepada kami, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila muadzdzin mengumandangkan adzan, syetan keluar dari masjid terkentut-kentut, bila muadzdzin diam, syetan kembali lagi. Bila muadzdzin iqamah, syetan keluar dari masjid sambil terkentut-kentut, dan bila muadzdzin diam syetan kembali lagi hingga mendatangi seorang muslim di dalam shalatnya, lalu masuk di antaranya dan dirinya, sehingga ia tidak tahu lagi di dalam shalatnya apakah lebih ataukah kurang. Bila seseorang dari kalian mendapati itu, hendaklah ia sujud dua kali ketika duduk sebelum salam, kemudian salam"