Grade Albani:HR. Al Bukhari di dalam Al Wudhu' (156); At-Tirmidzi (17) dari jalur Abi Ishaq, dari Abu Ubaidah, dari Abdullah bin Mas'ud; Dikeluarkan juga oleh Ahmad (1/388/465); Ath-Thabrani di dalam Al Kabir (10/74) dari jalur Israil bin Yunus, dari Abu Ishaq; Ibnu Al Jauzi di dalam At-Tahqiq (1/120). Sebagian ulama membicarakan hadits ini. Setelah itu, At-Tirmidzi berkata, "Demikianlah Qais bin Ar-Rabi' meriwayatkan hadits ini dari Abu Ishaq, dari Abu Ubaidah, dari Abdullah seperti hadits Israil. Ma'mar dan Ammar bin Ruzaiq juga meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Alqamah, dari Abdullah. Juga Zuhair meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abdur Rahman bin Al Aswad, dari ayahnya, Al Aswad bin Yazid dari Abdullah. Zakariyya bin Abu Za'idah juga meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abdur Rahman bin Yazid, dari Al Aswad bin Yazid dari Abdullah. Ini adalah hadits Muththarib. Muhammad bin Basysyar Al Abdi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ja'far menceritakan kepada kami, Syu'bah menceritakan kepada kami, dari Amr bin Murrah, ia berkata, "Aku bertanya kepada Abdullah bin Abdurrahman [Ad-Darimi], riwayat-riwayat mana saja yang paling shahih di dalam hadits ini yang berasal dari Abu Ishaq?" Namun ia tidak memutuskan sesuatu pun. Lalu aku bertanya kepada Muhammad [Al Bukhari] mengenai hal ini, namun ia juga tidak memutuskan sesuatu pun. Seakan-akan ia melihat hadits Zuhair dari Abu Ishaq, dari Abdurrahman bin Al Aswad, dari ayahnya dari Abdullah lebih mirip. Ia meletakkannya di dalam kitabnya Al Jami'. Abu Isa berkata, "Hadits paling shahih mengenai hal ini menurutku adalah hadits Israil dan Qais dari Abu Ishaq, dari Abu Ubaidah, dari Abdullah sebab Israil lebih Tsabat dan hafal untuk hadits Abu Ishaq dari merekamereka itu. Dalam hadits ini juga terdapat mutaba'ah dari Qais bin Ar-Rabi'. Abu Isa berkata, "Dan aku telah mendengar Abu Musa, Muhammad bin Al Mutsanna berkata, 'Aku mendengar Abdurrahman bin Mahdi berkata, 'Tidak terlewat olehku apa yang pernah terlewat dari hadits Sufyan Ats-Tsauri dari Abu Ishaq kecuali tatkala aku bergantung kepada Israil, karena ia membawa yang lebih sempurna." Abu Isa berkata. "Dan Zuhair dibanding Abu Ishaq tidak demikian sebab pendengarannya terhadap hadits darinya datang terakhir." Ibnu Abi Hatim di dalam Al ‗Ilal (1/43) berkata, "Aku mendengar Abu Zur'ah berkata mengenai hadits Israil dari Ishaq, dari Abu Ubaidah dari Abdullah bahwasanya Nabi SAW." pernah ber-istinja' dengan dua buah batu, lalu membuang kotoran. Abu Zar‘ah berkata. 'Mereka berbeda pendapat mengenai isnad ini; di antara mereka ada yang mengatakan, dari Abu Ishaq, dari Al Aswad, dari Abdullah. Ada lagi yang mengatakan, dari Abu Ishaq, dari Abdurrahman bin Yazid, dari Abdullah. Ada lagi yang mengatakan, dari Abu Ishaq, dari Alqamah, dari Abdullah. Yang shahih menurutku adalah hadits Abu Ubaidah, wallahu a‘lam. sedangkan Israil adalah yang paling hafal di antara mereka." Al Hakim di dalam Ma'rifatu 'ilium Al Hadits (109) berkata, "Ali [bin Al Madini] berkata, 'Zuhair dan Israil pernah mengatakan, dari Abu Ishaq bahwa ia pernah berkata, 'Bukan Abu Ubaidah yang menceritakan kepada kami akan tetapi Abdurrahman bin Al Aswad, dari ayahnya, dari Nabi SAW mengenai Istinja' dengan tiga butir batu. Ibnu Asy-Syazkuni berkata, 'Aku tidak pernah sekali pun mendengar tadlis yang lebih aneh dari ini dan lebih tersembunyi.' Abu Ubaidah berkata, 'Ia tidak menyampaikan kepadaku, melainkan Abdurrahman, dari fulan, dari fulan. Ia tidak mengatakan, 'Telah menyampaikan kepadaku sehingga hadits tersebut boleh dan berlaku'." Berdasarkan hal itu, maka hadits ini adalah hadits Muththarib dan terdapat perbedaan terhadap Abu Ishaq As-Sabi'i serta tadlis. Ada pun Al Bukhari, maka ia telah mengeluarkan hadits sebagaimana telah terdahulu; dari jalur Zuhair, dari Abu Ishaq, dari Abdurrahman bin Al Aswad, dari ayahnya, dari Ibnu Mas'ud. Ini merupakan riwayat yang bersambung. Sedangkan riwayat Israil terdapat Inqitha' (keterputusan jalur periwayatan