HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

1. Thaharah (Bersuci)

سنن الدارقطني

/17 Chapter: Istinja (Cebok)
بَابُ الِاسْتِنْجَاءِ

151

Grade Albani:Isnadnya sangat lemah. HR. Al Baihaqi (1/111), di dalam sanadnya terdapat Ahmad bin Al Faraj yang dilemahkan oleh Muhammad Al Ka'iy. Ibnu Adi berkata, "Tidak dapat dijadikan hujjah. Ia termasuk Thabaqah pertengahan." Ibnu Abi Hatim berkata, "Posisinya jujur." Dan syaikhnya adalah Baqiyyah, biografinya sudah disebutkan sebelumnya, sedangkan Al Hajjaj bin Arda'ah; Ahmad berkata, "Ia termasuk kalangan Huffazh." Ibnu Ma'in berkata, "Tidak kuat. Ia seorang yang jujur lagi Mudallis [meriwayatkan hadits secara mu'an'an]." An-Nasa'i berkata, "Tidak kuat." Ad-Daraquthni dan selainnya berkata, "Tidak dapat dijadikan hujjah." Al Hafizh di dalam At-Taqrib berkata, "Jujur. banyak keliru dan suka melakukan tadlis." Dan perawi darinya adalah Mubasysyar bin Ubaid; Ahmad berkata, "Ia meletakkan (memalsukan) hadits." Al Bukhari berkata, "Perawi hadits munkar." Berdasarkan hal ini, maka hadits ini statusnya Maudhu ' (Palsu).
سنن الدارقطني ١٥١: نا أَبُو جَعْفَرٍ مُحَمَّدُ بْنُ سُلَيْمَانَ النُّعْمَانِيُّ , نا أَبُو عُتْبَةَ أَحْمَدُ بْنُ الْفَرَجِ , نا بَقِيَّةُ , حَدَّثَنِي مُبَشِّرُ بْنُ عُبَيْدٍ , حَدَّثَنِي الْحَجَّاجُ بْنُ أَرْطَاةَ , عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ , عَنْ أَبِيهِ , عَنْ عَائِشَةَ , رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا , قَالَتْ: مَرَّ سُرَاقَةُ بْنُ مَالِكٍ الْمُدْلِجِيُّ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلَهُ عَنِ التَّغَوِّطِ , فَأَمَرَهُ «أَنْ يَتَنَكَّبَ الْقِبْلَةَ , وَلَا يَسْتَقْبِلُهَا وَلَا يَسْتَدْبِرُهَا , وَلَا يَسْتَقْبِلُ الرِّيحَ وَأَنْ يَسْتَنْجِيَ بِثَلَاثَةِ أَحْجَارٍ لَيْسَ فِيهَا رَجِيعٌ , أَوْ ثَلَاثَةِ أَعْوَادٍ , أَوْ ثَلَاثِ حَثَيَاتٍ مِنْ تُرَابٍ». لَمْ يَرْوِهِ غَيْرُ مُبَشِّرِ بْنِ عُبَيْدٍ , وَهُوَ مَتْرُوكُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 151: Abu Ja'far Muhammad bin Sulaiman An-Nu'mani mengabarkan kepada kami, Abu Utbah Ahmad bin Al Faraj mengabarkan kepada kami, Baqiyyah mengabarkan kepada kami, Mubassyir bin Ubaid menceritakan kepadaku, Al Hajjaj bin Arthah menceritakan kepadaku, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya dari Aisyah RA, ia menuturkan, "Suraqah bin Malik Al Mudlaji melintas di dekat Rasulullah SAW, lalu ia bertanya kepada beliau tentang buang hajat, maka beliau pun menyuruhnya untuk menyampingi kiblat dan tidak menghadap ke arahnya ataupun membelakanginya, serta tidak berada di arah hembusan angin (yang menuju khalayak umum), dan agar beristinja dengan tiga buah batu yang tidak terdapat kotoran padanya, atau tiga buah ranting, atau dengan tiga buah kepalan tanah kering." Tidak ada yang meriwayatkannya selain Mubasysyir bin Ubaid, dan ia matrukul hadits (orang yang haditsnya ditinggalkan).

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi