HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

1. Thaharah (Bersuci)

سنن الدارقطني

/27 Chapter: Wudlu Rasulullah SAW
بَابُ وُضُوءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

258

Grade Albani:Isnadnya lemah. HR. Ahmad (2/98), dari jalur Al Aswad bin Amir, dari Abu Israil. Al Haitsami menyebutkannya di dalam Al Majma' (1/230) dan menisbatkannya kepada Ahmad. Ia berkata, "Di dalam sanadnya terdapat Zaid Al 'Ammi, seorang yang lemah. Namun ia telah dinilai kuat. Sedangkan para perawi lainnya adalah para perawi kitab Ash-Shahih." Ini adalah sikap keliru darinya, semoga Allah merahmatinya dengan rahmat yang luas dan membalas jasanya dari kita dengan setiap kebaikan. Dalam hadits ini terdapat Abu Israil Al Mala'i, yaitu Isma'il bin Abu Ishaq, seorang yang jujur, buruk hafalannya. Ia dituduh berlebih-lebihan dalam Tasyayyu' (menisbatkan diri kepada Syi'ah). At-Taqrib (1/69). Dalam hal ini, Al Hafizh telah keliru dalam At-Talkhish dengan menjulukinya sebagai Abu Isma'il Al Mala'i, At-Talkhish (1/75), diikuti oleh Asy-Syaukani di dalam Nail Al Authar (2/87). Syaikhnya, Zaid Al Ammi adalah seorang yang lemah. Biografinya telah disebutkan pada hadits nomor (254).
سنن الدارقطني ٢٥٨: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ الْحَسَنِ , نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَحْمَدَ بْنِ حَنْبَلٍ , حَدَّثَنِي أَبِي , نا الْأَسْوَدُ بْنُ عَامِرٍ , نا أَبُو إِسْرَائِيلَ , عَنْ زَيْدٍ الْعَمِّيِّ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنْ تَوَضَّأَ مَرَّةً وَاحِدَةً فَتِلْكَ وَظِيفَةُ الْوُضُوءِ الَّتِي لَا بُدَّ مِنْهَا , وَمَنْ تَوَضَّأَ ثِنْتَيْنِ فَلَهُ كِفْلَانِ , وَمَنْ تَوَضَّأَ ثَلَاثًا فَذَلِكَ وُضُوئِي وَوُضُوءُ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي»
Sunan Daruquthni 258: Muhammad bin Ahmad bin Al Hasan menceritakan kepada kami, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal mengabarkan kepada kami, ayahku menceritakan kepadaku, Al Aswad bin Amir mengabarkan kepada kami, Abu Israil mengabarkan kepada kami, dari Zaid Al 'Ammi, dari Nafi', dari Ibnu Umar, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa berwudhu satu kali-satu kali, maka itulah kewajiban wudhu yang harus dipenuhi. Barangsiapa berwudhu dua kali-dua kali maka baginya dua jaminan, dan barangsiapa berwudhu tiga kali-tiga kali, maka itulah wudhuku dan wudhu para nabi sebelumku"

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi