سنن الدارقطني ٣٢٩٦: نا أَبُو بَكْرٍ النَّيْسَابُورِيُّ , نا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ سَابِقٍ , نا زَائِدَةُ , نا إِسْمَاعِيلُ السُّدِّيُّ , عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ , عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ , قَالَ: خَطَبَ عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , فَقَالَ: يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ وَاضْرِبُوا أَرِقَّاءَكُمْ إِذَا زَنَوْا , مَنْ أُحْصِنَ مِنْهُمْ وَمَنْ لَمْ يُحْصَنْ , فَإِنَّ وَلِيدَةً لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَغَتْ فَأَمَرَنِي أَنْ أَضْرِبَهَا , فَأَتَيْتُهَا فَإِذَا هِيَ حَدِيثَةُ عَهْدٍ بِالنِّفَاسِ , فَخَشِيتُ أَنْ تَمُوتَ إِنْ أَنَا ضُرِبْتُهَا , فَرَجَعْتُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ , فَقُلْتُ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ إِنِّي خَشِيتُ أَنَّهَا تَمُوتُ إِنْ أَنَا ضُرِبْتُهَا , فَأَدَعُهَا حَتَّى تَبَرَّأَ ثُمَّ أَضْرِبُهَا؟ , قَالَ: «أَحْسَنْتَ».
Sunan Daruquthni 3296: Abu Bakar An-Naisaburi menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, Muhammad bin Sabiq menceritakan kepada kami, Za'idah menceritakan kepada kami, Ismail As-Suddi menceritakan kepada kami dari Sa'd bin Ubaidah, dari Abu Abdurrahman, dia berkata: Ali RA pernah berkhutbah, "Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian dan hukumlah budak kalian jika berzina, baik yang sudah menikah maupun belum. Karena sesungguhnya pernah ada seorang budak perempuan Rasulullah SAW berzina, kemudian beliau menyuruh agar dia dihukum. Aku lalu mendatanginya namun temyata ia masih nifas. Aku lantas takut dia meninggal bila hukuman (cambuk) tetap aku laksanakan. Aku kemudian kembali menemui Rasulullah SAW dan melaporkan hal itu. Aku berkata, 'Ya Nabi Allah, dia akan mati bila aku cambuk dalam keadaan seperti itu, bagaimana kalau aku tunggu sampai keadaannya normal?' Beliau menjawab, 'Bagus.‖