HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

14. Hudud, Diyat dan Lainnya

سنن الدارقطني

3332

Grade Albani:Sanadnya dha'if. HR. Abu Daud (4545), At-Tirmidzi (1386), An-Nasa'i (1806), dan Ibnu Majah (2631) dari Hajjaj bin Arthah. Sedangkan dia adalah perawi dha‘if. Biografinya telah disebutkan sebelumnya.
سنن الدارقطني ٣٣٣٢: وَنا مُحَمَّدُ بْنُ الْقَاسِمِ بْنِ زَكَرِيَّا الْمُحَارِبِيُّ , نا أَبُو كُرَيْبٍ , نا عَبْدُ الرَّحِيمِ بْنُ سُلَيْمَانَ , عَنْ حَجَّاجِ بْنِ أَرْطَاةَ , عَنْ زَيْدِ بْنِ جُبَيْرٍ , عَنْ خِشْفِ بْنِ مَالِكٍ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ , قَالَ: «قَضَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي دِيَةِ الْخَطَأِ مِائَةً مِنَ الْإِبِلِ , مِنْهَا عِشْرُونَ حِقَّةً , وَعِشْرُونَ جَذَعَةً , وَعِشْرُونَ بَنَاتِ لَبُونٍ , وَعِشْرُونَ بَنَاتِ مَخَاضٍ , وَعِشْرُونَ بَنِي مَخَاضٍ». هَذَا حَدِيثٌ ضَعِيفٌ غَيْرُ ثَابِتٍ عِنْدَ أَهْلِ الْمَعْرِفَةِ بِالْحَدِيثِ , مِنْ وُجُوهٍ عِدَّةٍ أَحَدُهَا أَنَّهُ مُخَالِفٌ لَمَّا رَوَاهُ أَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ , عَنْ أَبِيهِ , بِالسِّنْدِ الصَّحِيحِ عَنْهُ الَّذِي لَا مَطْعَنَ فِيهِ , وَلَا تَأْوِيلَ عَلَيْهِ , وَأَبُو عُبَيْدَةَ أَعْلَمُ بِحَدِيثِ أَبِيهِ وَبِمَذْهَبِهِ وَفُتْيَاهُ مِنْ خِشْفِ بْنِ مَالِكٍ وَنُظَرَائِهِ , وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْعُودٍ أَتْقَى لِرَبِّهِ وَأَشَحُّ عَلَى دِينِهِ مِنْ أَنْ يَرْوِيَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَقْضِي بِقَضَاءٍ وَيُفْتِي هُوَ بِخِلَافِهِ , هَذَا لَا يُتَوَهَّمُ مِثْلُهُ عَلَى عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ , وَهُوَ الْقَائِلُ فِي مَسْأَلَةٍ وَرَدَتْ عَلَيْهِ لَمْ يَسْمَعْ فِيهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا وَلَمْ يَبْلُغْهُ عَنْهُ فِيهَا قَوْلٌ: أَقُولُ فِيهَا بِرَأْيِي , فَإِنْ يَكُنْ صَوَابًا فَمِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ , وَإِنْ يَكُنْ خَطَأً فَمِنِّي , ثُمَّ بَلَغَهُ بَعْدَ ذَلِكَ أَنَّ فُتْيَاهُ فِيهَا وَافَقَ قَضَاءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مِثْلِهَا فَرَآهُ أَصْحَابُهُ عِنْدَ ذَلِكَ فَرِحَ فَرَحًا لَمْ يَرَوْهُ فَرِحَ مِثْلَهُ مِنْ مُوَافَقَةِ فُتْيَاهُ قَضَاءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَمَنْ كَانَتْ هَذِهِ صِفَتُهُ وَهَذَا حَالُهُ فَكَيْفَ يَصِحُّ عَنْهُ أَنْ يَرْوِي عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا وَيُخَالِفُهُ. وَيَشْهَدُ أَيْضًا لِرِوَايَةِ أَبِي عُبَيْدَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ , عَنْ أَبِيهِ , مَا رَوَاهُ وَكِيعٌ , وَعَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ , وَغَيْرُهُمَا عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ , عَنْ مَنْصُورٍ , عَنْ إِبْرَاهِيمَ , عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ , أَنَّهُ قَالَ: «دِيَةُ الْخَطَأِ أَخْمَاسًا»
Sunan Daruquthni 3332: Muhammad bin Al Qasim bin Zakaria Al Muharibi menceritakan kepada kami, Abu Kuraib menceritakan kepada kami, Abdurrahim bin Sulaiman menceritakan kepada kami dari Hajjaj bin Arthah, dari Zaid bin Jubair, dari Khisyif bin Malik, dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata,



"Rasulullah SAW menetapkan diyat pembunuhan tidak disengaja sebesar seratus ekor unta yang terdiri dari 20 hiqqah, 20 jadza'ah, 20 banat labun, 20 banat makhadh, dan 20 bani makhadh."



Hadits ini dha‘if dan tidak valid bagi ahli ilmu hadits karena beberapa hal, yaitu: Hadits ini diriwayatkan berbeda dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Ubaidah bin Abdullah bin Mas'ud, dari ayahnya dengan sanad yang shahih tanpa ada cela dan juga takwilnya. Abu Ubaidah lebih tahu tentang hadits dari ayahnya sendiri, juga tentang madzhab ayahnya dibanding Khisyif bin Malik dan semisalnya. Lagi pula Abdullah bin Mas'ud lebih takut kepada Allah bila meriwayatkan dari Rasulullah SAW kemudian mengeluarkan fatwa yang berbeda dengan keputusan beliau. Hal seperti ini tak mungkin dilakukan oleh Abdullah bin Mas'ud. Karena dia ketika ditanya tentang sesuatu yang belum pernah diputuskan oleh Rasulullah SAW berkata, "Aku berkata dengan pendapatku, jika benar maka itu dari Allah dan rasul-Nya, tapi jika salah maka itu dari diriku sendiri." Setelah itu disampaikan kepadanya bahwa fatwanya tersebut sesuai dengan keputusan Rasulullah SAW. Maka para muridnya pun melihat ia begitu gembira, bahkan tak pernah segembira itu sebelumnya. Ia gembira karena fatwanya sesuai dengan fatwa Rasulullah SAW. Orang yang memiliki sifat seperti ini tidak mungkin berani meriwayatkan dari Rasulullah SAW kemudian berfatwa berbeda dari riwayatnya. Selain itu, riwayat Abu Ubaidah bin Abdullah bin Mas'ud, dari bapaknya, ini diperkuat riwayat Waki', Abdullah bin Wahab dan lainnya, dari Sufyan AtsTsauri, dari Manshur, dari Ibrahim, dari Abdullah bin Mas'ud, dia berkata, "Diyat pembunuhan yang tidak disengaja ada lima bagian."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi