سنن الدارقطني ٣٥٧: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ جَعْفَرِ بْنِ خُشَيْشٍ , نا يُوسُفُ بْنُ مُوسَى الْقَطَّانُ , ثنا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ , نا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ , عَنْ سِنَانِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ شَهْرِ بْنِ حَوْشَبٍ , عَنْ أَبِي أُمَامَةَ , أَنَّهُ وَصَفَ وُضُوءَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: «كَانَ إِذَا تَوَضَّأَ مَسَحَ مَاقَيْهِ بِالْمَاءِ». قَالَ: فَقَالَ أَبُو أُمَامَةَ: الْأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ؟ , قَالَ سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ: الْأُذُنَانِ مِنَ الرَّأْسِ , إِنَّمَا هُوَ قَوْلُ أَبِي أُمَامَةَ , فَمَنْ قَالَ غَيْرَ هَذَا فَقَدْ بَدَّلَ , أَوْ كَلِمَةً قَالَهَا سُلَيْمَانُ أَيْ أَخْطَأَ. خَالَفَهُ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ , رَوَاهُ عَنْ سِنَانِ بْنِ رَبِيعَةَ , عَنْ أَنَسٍ , أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ «إِذَا تَوَضَّأَ غَسَلَ مَاقَيْهِ بِإِصْبَعَيْهِ» , وَلَمْ يَذْكُرِ الْأُذُنَيْنِ.
حَدَّثَنَا دَعْلَجُ بْنُ أَحْمَدَ , قَالَ: سَأَلْتُ مُوسَى بْنُ هَارُونَ عَنْ هَذَا الْحَدِيثِ , قَالَ: لَيْسَ بِشَيْءٍ فِيهِ شَهْرُ بْنُ حَوْشَبٍ وَشَهْرٌ ضَعِيفُ , وَالْحَدِيثِ فِي رَفْعِهِ شَكٌّ , وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: قَالَ أَبِي: سِنَانِ بْنُ رَبِيعَةَ أَبُو رَبِيعَةَ مُضْطَرِبُ الْحَدِيثِ
Sunan Daruquthni 357: Abdullah bin Ja'far bin Husyaisy menceritakan kepada kami, Yusuf bin Musa Al Qaththan mengabarkan kepada kami, Sulaiman bin Harb mengabarkan kepada kami, Hammad bin Zaid mengabarkan kepada kami, dari Sinan bin Rabi'ah, dari Syahr bin Hausyab, dari Abu Umamah: Bahwa ia mengabarkan tentang tata cara wudhu Rasulullah SAW, lalu ia mengatakan, "Apabila berwudhu, beliau mengusap saluran air matanya dengan air." Abu Umamah mengatakan, "Kedua telinga itu termasuk kepala." Sulaiman bin Harb mengatakan, 'Kedua telinga itu termasuk kepala.' Ini adalah ucapan Abu Umamah. Barangsiapa yang mengatakan selain ini, berarti ia telah mengganti." Atau ucapan senada lainnya yang diucapkan Sulaiman, yakni salah. Hammad bin Salamah menyelishinya, ia meriwayatkannya dari Sinan bin Rabi'ah, dari Anas, bahwa
Apabila Nabi SAW berwudlu, beliau membasuh saluran air matanya dengan kedua jarinya dan tidak menyebutkan tentang kedua telinga.
Da'laj bin Ahmad mengatakan, "Aku tanyakan kepada Musa bin Harun tentang hadits ini, ia pun menjawab, 'Bukan apa-apa. Di dalamnya terdapat Syahr bin Hausyab. Syahr itu lemah, dan hadits yang dimarfu "kannya mengandung keraguan'." Ibnu Abi Hatim mengatakan, "Ayahku mengatakan, 'Sinan bin Rabi'ah Abu Rabi'ah haditsnya kacau'."