سنن الدارقطني ٣٦٥٢: نا مُحَمَّدُ بْنُ نُوحٍ الْجُنْدِيسَابُورِيُّ , نا عَبْدُ الْقُدُّوسِ بْنُ مُحَمَّدٍ , ح وَنا مُحَمَّدُ بْنُ مَخْلَدٍ , نا حَفْصُ بْنُ عُمَرَ بْنِ يَزِيدَ أَبُو بَكْرٍ , قَالَا: نا سَيْفُ بْنُ عُبَيْدِ اللَّهِ الْجَرْمِيُّ , نا سِرَارُ بْنُ مَجْشَرٍ , عَنْ أَيُّوبَ , عَنْ نَافِعٍ , وَسَالِمٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ غَيْلَانَ بْنَ سَلَمَةَ الثَّقَفِيَّ أَسْلَمَ وَعِنْدَهُ عَشْرُ نِسْوَةٍ , فَأَمَرَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «أَنْ يُمْسِكَ مِنْهُنَّ أَرْبَعًا». فَلَمَّا كَانَ زَمَانُ عُمَرَ طَلَّقَهُنَّ فَأَمَرَهُ عُمَرُ أَنْ يَرْتَجِعَهُنَّ , وَقَالَ: لَوْ مُتَّ لَوَرَّثْتُهُنَّ مِنْكَ وَلَأَمَرْتُ بِقَبْرِكَ يُرْجَمُ كَمَا رُجِمَ قَبْرُ أَبِي رِغَالٍ , وَقَالَ ابْنُ نُوحٍ: فَقَالَ لَهُ عُمَرُ: رَاجِعْهُنَّ وَإِلَّا وَرَّثْتُهُنَّ مَالَكَ وَأَمَرْتُ بِقَبْرِكَ , زَادَ ابْنُ نُوحٍ: فَأَسْلَمَ وَأَسْلَمْنَ مَعَهُ
Sunan Daruquthni 3652: Muhammad bin Nuh Al Jundaisaburi menceritakan kepada kami, Abdul Quddus bin Muhammad menceritakan kepada kami, (h) Muhammad bin Makhlad menceritakan kepada kami, Hafash bin Umar bin Yazid Abu Bakar menceritakan kepada kami, mereka berkata: Saif bin Ubaidullah Al Jarmi menceritakan kepada kami, Sirar bin Mujasysyir menceritakan kepada kami dari Ayyub, dari Nafi' dan Salim, dari Ibnu Umar bahwa ketika Ghailan bin Salamah masuk Islam, ia membawa sepuluh orang istri. Nabi SAW kemudian menyuruhnya mempertahankan empat istri saja. Ketika masa pemerintahan Umar, ia menceraikan semuanya, tapi Umar memerintahkannya merujuk mereka kembali sambil berkata, "Jika engkau mati maka aku akan memberikan harta warisanmu kepada mereka, dan aku suruh orang merajam kuburanmu sebagaimana dirajamnya kuburan Abu Righal." Ibnu Nuh berkata: Umar berkata, "Rujuklah mereka, kalau tidak aku tetap akan memberikan warisanmu kepada mereka dan aku perintahkan kuburanmu (dilempar)." Ibnu Nuh menambahkan, "Ketika ia masuk Islam, semua istrinya pun ikut masuk Islam."