سنن الدارقطني ٣٩١٦: نا الْحُسَيْنُ بْنُ إِسْمَاعِيلَ , نا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ , نا يَحْيَى بْنُ آدَمَ , نا عَمَّارُ بْنُ رُزَيْقٍ , عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ , عَنِ الشَّعْبِيِّ , عَنْ فَاطِمَةَ بِنْتِ قَيْسٍ , قَالَتْ: طَلَّقَنِي زَوْجِي ثَلَاثًا فَأَرَدْتُ النَّفَقَةَ , فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: «انْتَقِلِي إِلَى بَيْتِ ابْنِ أُمِّ مَكْتُومٍ». قَالَ أَبُو إِسْحَاقَ: فَلَمَّا حَدَّثَ بِهِ الشَّعْبِيُّ حَصْبَهُ الْأَسْوَدُ , وَقَالَ: وَيْحَكَ تُحَدِّثُ أَوْ تُفْتِي بِمِثْلِ هَذَا , قَدْ أَتَتْ عُمَرَ , فَقَالَ: إِنْ جِئْتِ بِشَاهِدَيْنِ يَشْهَدَانِ أَنَّهُمَا سَمِعَاهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَّا لَمْ نَتْرُكْ كِتَابَ اللَّهِ لِقَوْلِ امْرَأَةٍ {لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنْ بُيُوتِهِنَّ} [الطلاق: 1] الْآيَةَ. وَلَمْ يَقُلْ فِيهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّنَا , وَهَذَا أَصَحُّ مِنَ الَّذِي قَبْلَهُ لِأَنَّ هَذَا الْكَلَامَ لَا يُثْبَتُ , وَيَحْيَى بْنُ آدَمَ أَحْفَظُ مِنْ أَبِي أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيِّ وَأَثْبَتُ مِنْهُ , وَاللَّهُ أَعْلَمُ. وَقَدْ تَابَعَهُ قَبِيصَةُ بْنُ عُقْبَةَ
Sunan Daruquthni 3916: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Ahmad bin Muhammad bin Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, Yahya bin Adam menceritakan kepada kami, Ammar bin Zuraiq menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, dari Asy-Sya'bi, dari Fathimah binti Qais, dia berkata, "Suamiku menalak tiga diriku, lalu aku menginginkan nafkah, maka aku menemui Nabi SAW, beliau pun bersabda, 'Pindahlah engkau ke rumah Ibnu Ummi Maktum" Abu Ishaq berkata: Ketika Asy-Sya'bi menceritakan hadits ini, ia dilempar kerikil oleh Al Aswad dan dia berkata, "Celaka engkau. Engkau menceritakan ini, apakah engkau berfatwa dengan yang seperti ini. Wanita itu pernah menemui Umar, lalu Umar berkata, 'Jika engkau mendatangkan dua saksi yang bersaksi bahwa keduanya mendengar itu dari Rasulullah SAW (maka itu diberlakukan), jika tidak, maka kami tidak akan meninggalkan Kitabullah karena perkataan seorang wanita, (yaitu firman-Nya), 'Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka.' (Qs. Ath-Thalaaq [65]:1)." Tanpa menyebutkan redaksi "dan Sunnah Nabi kami". Ini lebih shahih daripada yang sebelumnya, karena perkataan itu tidak valid, sementara riwayat Yahya bin Adam lebih terpelihara daripada Abu Ahmad AzZubairi dan lebih valid darinya. Wallahu a'lam. Qabishah bin Uqbah telah menguatkan dengan riwayatnya.