HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

16. Talak, Khulu' dan Lain-lain

سنن الدارقطني

3929

Grade Albani:Isnadnya dha‘if. HR. Al Baihaqi (7/334) dari Syu'aib bin Ruzaiq dengan isnad tersebut. Syu'aib bin Ruzaiq adalah perawi yang jujur namun sering keliru. (At-Taqrib, 1/353). Atha‘ Al Khurasani adalah perawi dha'if mudallis. Biografinya telah dikemukakan beberapa kali.
سنن الدارقطني ٣٩٢٩: نا عَلِيُّ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدٍ الْحَافِظُ , نا مُحَمَّدُ بْنُ شَاذَانَ الْجَوْهَرِيُّ , نا مُعَلَّى بْنُ مَنْصُورٍ , نا شُعَيْبُ بْنُ رُزَيْقٍ , أَنَّ عَطَاءً الْخُرَاسَانِيَّ حَدَّثَهُمْ , عَنِ الْحَسَنِ , قَالَ: نا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ , أَنَّهُ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ تَطْلِيقَةً وَهِيَ حَائِضٌ ثُمَّ أَرَادَ أَنْ يُتْبِعَهَا بِتَطْلِيقَتَيْنِ أُخْرَاوَيْنِ عِنْدَ الْقُرْئَيْنِ فَبَلَغَ ذَلِكَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ , فَقَالَ: «يَا ابْنَ عُمَرَ مَا هَكَذَا أَمَرَكَ اللَّهُ إِنَّكَ قَدْ أَخْطَأْتَ السُّنَّةَ، وَالسُّنَّةُ أَنْ تَسْتَقْبِلَ الطُّهْرُ فَيُطَلِّقَ لِكُلِّ قُرُوءٍ» , قَالَ: فَأَمَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرَاجَعْتُهَا , ثُمَّ قَالَ: «إِذَا هِيَ طَهُرَتْ فَطَلِّقْ عِنْدَ ذَلِكَ أَوْ أَمْسِكْ» , فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ رَأَيْتَ لَوْ أَنِّي طَلَّقْتُهَا ثَلَاثًا كَانَ يَحِلُّ لِي أَنْ أُرَاجِعَهَا؟ , قَالَ: «لَا كَانَتْ تَبِينُ مِنْكَ وَتَكُونُ مَعْصِيَةً»
Sunan Daruquthni 3929: Ali bin Muhammad bin Ubaid Al Hafizh menceritakan kepada kami, Muhammad bin Syadzan Al Jauhari menceritakan kepada kami, Mu'alla bin Manshur menceritakan kepada kami, Syu'aib bin Ruzaiq menceritakan kepada kami, bahwa Atha' Al Khurasani menceritakan kepada mereka, dari Al Hasan, dia berkata: Abdullah bin Umar menceritakan kepada kami, bahwa dia menalak istrinya satu kali ketika sedang haid, lalu ia berkeinginan menjatuhkan talak dua lainnya antara dua masa suci, namun hal itu sampai kepada Rasulullah SAW, maka beliau pun bersabda, "Wahai Ibnu Umar, bukan begitu yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh engkau telah menyalahi tuntunan Sunnah. Sunnahnya adalah, tunggulah sampai datang masa suci lalu talaklah pada setiap masa suci.' Ibnu Umar berkata, 'Rasulullah SAW kemudian memerintahkanku, maka aku pun merujuknya.' Setelah itu beliau berkata, Bila dia telah suci, maka talaklah pada saat itu, atau pertahankanlah.' Lalu aku berkata, 'Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku telah menjatuhkan talak tiga, apakah halal bagiku merujuknya?' Beliau menjawab, 'Tidak. Dia telah menjadi haram dan (tindakan itu) adalah kemaksiatan.'

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi