HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sunan Daruquthni

24. Wakaf

سنن الدارقطني

/233 Chapter: Bagaimana Wakaf Ditulis
بَابُ كَيْفَ يُكْتَبُ الْحَبْسُ؟

4379

Grade Albani:Isnadnya dha'if. Di dalamnya terdapat Ruwwad bin Al Jarrah, yang dinilai jujur namun di akhir hidupnya hafalannya kacau sehingga haditsnya ditinggalkan. Selain itu, haditsnya yang berasal dari Ats-Tsauri mengandung ke-dha'if-an yang fatal (At-Taqrib, 1/253). Shadaqah bin Yazid memiliki sisi yang dianggap dha‘if. Lihat Al Mizan (3/27).
سنن الدارقطني ٤٣٧٩: نا أَبُو سَهْلٍ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ زِيَادٍ , وَجَعْفَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَحْمَدَ الْوَاسِطِيُّ , قَالَا: نا مُوسَى بْنُ هَارُونَ , نا مُحَمَّدُ بْنُ خَلَفٍ الْعَسْقَلَانِيُّ بِعَسْقَلَانَ , نا رَوَّادُ بْنُ الْجَرَّاحِ , عَنْ صَدَقَةَ بْنِ يَزِيدَ , عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ , عَنْ نَافِعٍ , عَنِ ابْنِ عُمَرَ , أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ , قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا مِنْ مَالِي شَيْءٌ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنَ الْمِائَةِ وَسْقٍ الَّتِي أَطْعَمْتَنِيهَا مِنْ خَيْبَرَ , فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَاحْبِسْ أَصْلَهَا وَاجْعَلْ ثَمَرَهَا صَدَقَةً» , قَالَ: فَكَتَبَ عُمَرُ هَذَا الْكِتَابَ: مِنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ فِي ثَمْغٍ وَالْمِائَةِ الْوَسْقِ الَّتِي أَطْعَمَنِيهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَرْضِ خَيْبَرَ , إِنِّي حَبَسْتُ أَصْلَهَا وَجَعَلْتُ ثَمَرَتَهَا صَدَقَةً لِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَالْمُقِيمِ عَلَيْهَا أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يُؤْكِلَ صَدِيقًا لَا جُنَاحَ , وَلَا يُبَاعُ وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ مَا قَامَتِ السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ , جَعَلَ ذَلِكَ إِلَى ابْنَتِهِ حَفْصَةَ فَإِذَا مَاتَتْ فَإِلَى ذِي الرَّأْيِ مِنْ أَهْلِهَا
Sunan Daruquthni 4379: Abu Sahl Ahmad bin Muhammad bin Ziyad dan Ja'far bin Muhammad bin Ahmad Al Wasithi, keduanya berkata: Musa bin Harun menceritakan kepada kami, Muhammad bin Khalaf Al Asqalani menceritakan kepada kami di Asqalan, Rawwad bin Al Jarrah menceritakan kepada kami dari Sedekah bin Yazid, dari Ubaidullah bin Umar, dari Nafi', dari Ibnu Umar, bahwa Umar bin Khaththab RA berkata, 'Wahai Rasulullah, tidak ada sesuatu pun dari hartaku yang lebih aku cintai daripada seratus wasaq yang engkau berikan kepadaku sebagai makanan dari Khaibar." Maka Rasulullah SAW berkata kepadanya, "Kalau begitu, wakafkanlah pokoknya dan jadikanlah buahnya sebagai sedekah.''' Lalu Umar pun menuliskan: "Surat ini dari Umar bin Khaththab tentang Tsamgh dan seratus wasaq yang diberikan kepadaku oleh Rasulullah SAW sebagai makanan dari tanah Khaibar. Sesungguhnya aku mewakafkan pokoknya dan menetapkan buahnya sebagai sedekah bagi kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan ibnu sabil. Orang yang mengurusinya boleh makan darinya atau memberi makan teman, dan tidak berdosa. ("Harta itu) tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak diwariskan, selama langit dan bumi masih ada." Umar kemudian menyerahkan (wasiat) itu kepada putrinya, Hafshah, dan bila dia (Hafshah) meninggal, maka (ditangani) oleh orang berakal dari kalangan keluarganya."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi