HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1122

صحيح ابن حبان ١١٢٢: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُلاَزِمُ بْنُ عَمْرٍو، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا جَدِّي عَبْدُ اللهِ بْنُ بَدْرٍ، عَنْ قَيْسِ بْنِ طَلْقٍ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ بَنَيْتُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ فَكَانَ يَقُولُ‏:‏ قَدِّمُوا الْيَمَامِي مِنَ الطِّينِ، فَإِنَّهُ مِنْ أَحْسَنِكُمْ لَهُ مَسًّا‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ خَبَرُ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ الَّذِي ذَكَرْنَاهُ خَبَرٌ مَنْسُوخٌ، لأَنَّ طَلْقَ بْنَ عَلِيٍّ كَانَ قُدُومُهُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلَ سَنَةٍ مِنْ سِنِيِّ الْهِجْرَةِ، حَيْثُ كَانَ الْمُسْلِمُونَ يَبْنُونَ مَسْجِدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ‏.‏ وَقَدْ رَوَى أَبُو هُرَيْرَةَ إِيجَابَ الْوُضُوءِ مِنْ مَسِّ الذَّكَرِ، عَلَى حَسَبِ مَا ذَكَرْنَاهُ قَبْلُ وَأَبُو هُرَيْرَةَ أَسْلَمَ سَنَةَ سَبْعٍ مِنَ الْهِجْرَةِ، فَدَلَّ ذَلِكَ عَلَى أَنَّ خَبَرَ أَبِي هُرَيْرَةَ كَانَ بَعْدَ خَبَرِ طَلْقِ بْنِ عَلِيٍّ بِسَبْعِ سِنِينَ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1122: Al Fadhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, ia berkata: Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami, ia berkata: Mulazim bin Amru menceritakan kepada kami, ia berkata: kakekku Abdullah bin Badar menceritakan kepada kami, dari Qais bin Thalq, dari ayahnya, ia berkata: Aku membangun Masjid Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu saat itu beliau bersabda, “Serahkanlah urusan pengolahan tanah ini kepada orang Yamami, karena sesungguhnya ia adalah orang yang paling baik di antara kalian dalam mengolahnya.”42 [1:23] Abu Hatim RA berkata, “Hadits Thalq bin Ali yang telah kami sebutkan itu adalah hadits yang telah dihapus (mansukh), karena kedatangan Thalq bin Ali kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terjadi pada permulaan tahun hijriyah, ketika kaum muslimin membangun masjid Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (Masjid Nabawi) di Madinah. Dan Abu Hurairah sungguh meriwayatkan mengenai wajibnya wudhu karena menyentuh kemaluan, seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya. Sedangkan Abu Hurairah masuk Islam pada tahun 7 Hijriyah. Maka dengan demikian menunjukkan bahwa hadits Abu Hurairah terjadi sekitar 7 tahun setelah hadits Thalq bin Ali. 43

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi