HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1128

صحيح ابن حبان ١١٢٨: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا الثَّوْرِيُّ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ الرَّازِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنِ الْبَرَاءِ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ‏:‏ أَنُصَلِّي فِي أَعْطَانِ الإِبِلِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ لاَ، قِيلَ‏:‏ أَنُصَلِّي فِي مَرَابِضِ الْغَنَمِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، قِيلَ‏:‏ أَنَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، قِيلَ‏:‏ أَنَتَوَضَّأُ مِنْ لُحُومِ الْغَنَمِ‏؟‏ قَالَ‏:‏ لاَ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي سُؤَالِ السَّائِلِ عَنِ الْوُضُوءِ مِنْ لُحُومِ الإِبِلِ، وَعَنِ الصَّلاَةِ فِي أَعْطَانِهَا، وَتَفْرِيقِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَ الْجَوَابَيْنِ‏:‏ أَرَى الْبَيَانَ أَنَّهُ أَرَادَ الْوُضُوءَ الْمَفْرُوضَ لِلصَّلاَةِ، دُونَ غَسْلِ الْيَدَيْنِ، وَلَوْ كَانَ ذَلِكَ غَسْلَ الْيَدَيْنِ مِنَ الْغَمْرِ لاَسْتَوَى فِيهِ لُحُومُ الإِبِلِ وَالْغَنَمِ جَمِيعًا، وَقَدْ كَانَ تَرْكُ الْوُضُوءِ مِمَّا مَسَّتْهُ النَّارُ، وَبَقِيَ الْمُسْلِمُونَ عَلَيْهِ مُدَّةً، ثُمَّ نُسِخَ ذَلِكَ، وَبَقِيَ لُحُومُ الإِبِلِ مُسْتَثْنًى مِنْ جُمْلَةِ مَا أُبِيحَ بَعْدَ الْحَظْرِ الَّذِي تَقَدَّمَ ذِكْرُنَا لَهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1128: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrazaq mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ats- Tsauri mengabarkan kepada kami, dari Al A’masy, dari Abdullah bin Abdullah Ar-Razi, dari Abdurrahman bin Abu Laili, dari Al Barra', bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya: Apakah kami boleh shalat di kandang unta? Beliau menjawab: “Tidak boleh’ Beliau di tanya: Apakah kami boleh shalat di kandang kambing? Beliau menjawab, “Iya, boleh.’’ Beliau ditanya, “Apakah kami harus berwudhu setelah makan daging unta?" Beliau menjawab, “Iya.” Beliau ditanya: Apakah kami harus berwudhu setelah makan daging kambing? Beliau menjawab, “Tidak.', 50 [1:110] Abu Hatim RA berkata, “Di dalam pertanyaan tentang wudhu setelah makan daging unta, tentang shalat di kandang unta, dan pemisahan beliau, di antara dua jawaban: terdapat penjelasan bahwa beliau menghendaki melakukan wudhu seperti wudhu yang diwajibkan saat akan mengerjakan shalat, bukan hanya sekadar membasuh kedua tangan. Seandainya yang dimaksud adalah membasuh kedua tangan niscaya akan sama hukumnya antara makan daging unta dan kambing. 51 Dan dulu pernah diperbolehkan untuk tidak berwudhu setelah memakan makanan yang dimasak dengan api, dan umat Islam pun mengerjakannya dalam beberapa waktu, tetapi setelah itu hukum ini dinaskh, dan kini hanya daging unta yang dikecualikan untuk berwudhu setelah memakannya dari beberapa yang dibolehkan setelah pelarangan yang telah kami sebutkan sebelumnya.” 52

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi