HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1321

صحيح ابن حبان ١٣٢١: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ مَعْرُوفٍ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ زِرٍّ، قَالَ‏:‏ أَتَيْتُ صَفْوَانَ بْنَ عَسَّالٍ الْمُرَادِيَّ، فَقَالَ‏:‏ مَا جَاءَ بِكَ‏؟‏ قُلْتُ‏:‏ ابْتِغَاءَ الْعِلْمِ، قَالَ‏:‏ فَإِنَّ الْمَلاَئِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطَالِبِ الْعِلْمِ رِضًا لِمَا يَطْلُبُ، قُلْتُ‏:‏ حَكَّ فِي نَفْسِي الْمَسْحُ عَلَى الْخُفَّيْنِ، بَعْدَ الْغَائِطِ وَالْبَوْلِ، وَكُنْتَ امْرَأً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَتَيْتُكَ أَسْأَلُكَ‏:‏ هَلْ سَمِعْتَ مِنْهُ فِي ذَلِكَ شَيْئًا‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، كَانَ يَأْمُرُنَا إِذَا كُنَّا سَفْرًا أَوْ مُسَافِرِينَ أَنْ لاَ نَنْزِعَ خِفَافَنَا ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ وَلَيَالِيَهُنَّ، إِلاَّ مِنْ جَنَابَةٍ، لَكِنْ مِنْ غَائِطٍ وَبَوْلٍ وَنَوْمٍ، قُلْتُ لَهُ‏:‏ سَمِعْتَهُ يَذْكُرُ الْهَوَى‏؟‏ قَالَ‏:‏ نَعَمْ، بَيْنَا نَحْنُ مَعَهُ فِي مَسِيرٍ، فَنَادَاهُ أَعْرَابِيٌّ بِصَوْتٍ جَهْوَرِيٍّ‏:‏ يَا مُحَمَّدُ، فَأَجَابَهُ عَلَى نَحْوٍ مِنْ كَلاَمِهِ، قَالَ‏:‏ هَاؤُمُ، قُلْنَا‏:‏ وَيْلَكَ اغْضُضْ مِنْ صَوْتَكَ، فَإِنَّكَ نُهِيتَ عَنْ ذَلِكَ، قَالَ‏:‏ أَرَأَيْتَ رَجُلاً أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمَّا يَلْحَقُهُمْ‏؟‏ قَالَ‏:‏ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ مَنْ أَحَبَّ، ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يُحَدِّثُنَا، حَتَّى قَالَ‏:‏ إِنَّ مِنْ قِبَلِ الْمَغْرِبِ بَابًا فَتَحَهُ اللَّهُ لِلتَّوْبَةِ مَسِيرَةَ أَرْبَعِينَ سَنَةً يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ، فَلاَ يُغْلِقُهُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1321: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Harun bin Ma’ruf telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Ashim dari Zirr, ia berkata, “Aku datang kepada Shafwan bin Assal Al Muradi. Ia bertanya, Apa maksud kedatanganmu?. Aku menjawab, Mencari ilmu. Ia berkata, “Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayapnya untuk pencari ilmu karena ridha terhadap apa yang ia cari.”Aku berkata, “Ada kesan di dalam hatiku untuk mengusap sepasang khuff setelah buang air besar dan kencing. Dan engkau adalah salah seorang dari sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Oleh karena itu, aku datang untuk bertanya kepadamu, “Apakah engkau mendengar sesuatu dari beliau tentang hal ini?”. Ia berkata, “Benar, Rasulullah memerintahkan kepada kami, jika kami berjalan jauh atau menjadi musafir, agar tidak melepas khuff-khuff kami selama tiga hari tiga malam, bukan di saat beijunub, tapi di saat buang air besar, kencing dan tidur.” 183 Aku bertanya kepadanya, “Apakah engkau mendengar beliau menyebutkan tentang cinta?”. Aku menjawab, “Benar! Ketika kami bersama beliau dalam sebuah perjalanan, seorang Baduy memanggil beliau dengan suara sangat keras, “Wahai Muhammad!”. Beliau pun menjawabnya sesuai dengan perkatannya. Ia berkata, “Ambillah”. Kami berkata, “Celaka kamu! Rendahkan suaramu, karena sesungguhnya kamu di larang melakukan itu (mengeraskan suara).” beliau bersabda, “Tahukah kamu tentang seorang laki-laki yang mencintai kaumnya namun tidak pernah bertemu mereka?” 183 . Beliau melanjutkan sabdanya, “(Laki-laki itu adalah) ia bersama 1 orang yang ia cintai pada hari kiamat nanti.” Kemudian beliau masih terus menyampaikan hadits kepada kami. Hingga beliau bersabda, “Sesungguhnya dari arah barat ada sebuah pintu yang Allah buka untuk bertaubat sepanjang 40 tahun perjalanan (di mulai) semenjak Allah menciptakan langit dan bumi. Pintu itu tidak akan Dia tutup sampai matahari terbit darinya185. ” 186 [71:1]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi