HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1459

صحيح ابن حبان ١٤٥٩: أَخْبَرَنَا أَبُو يَعْلَى، حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا ابْنُ فُضَيْلٍ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ كَيْسَانَ، عَنْ أَبِي حَازِمٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ عَرَّسْنَا مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَلَمْ نَسْتَيْقِظْ حَتَّى آذَتْنَا الشَّمْسُ، فَقَالَ نَبِيُّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ لِيَأْخُذْ كُلُّ رَجُلٍ مِنْكُمْ رَاحِلَتَهُ ثُمَّ يَتَنَحَّى عَنْ هَذَا الْمَنْزِلِ ثُمَّ دَعَا بِالْمَاءِ فَتَوَضَّأَ، فَسَجَدَ سَجْدَتَيْنِ، ثُمَّ أُقِيمَتِ الصَّلاَةُ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ فِي تَأْخِيرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلاَةَ عَنِ الْوَقْتِ الَّذِي أَثْبَتَهُ إِلَى أَنْ خَرَجَ مِنَ الْوَادِي دَلِيلٌ صَحِيحٌ، عَلَى أَنَّ تَارِكَ الصَّلاَةِ إِلَى أَنْ يَخْرُجَ وَقْتُهَا لاَ يَكُونُ كَافِرًا، إِذْ لَوْ كَانَ كَذَلِكَ لَأَمَرَهُمْ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَدَاءِ الصَّلاَةِ فِي وَقْتِ انْتِبَاهِهِمْ مِنْ مَنَامِهِمْ، وَلَمْ يَأْمُرْهُمْ بِالتَّنَحِّي عَنِ الْمَنْزِلِ الَّذِي نَامُوا فِيهِ، وَالْفَرْضُ لاَزِمٌ لَهُمْ قَدْ جَازَ وَقْتُهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1459: Abu Ya’la telah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami, ia berkata, Ibnu Fudhail telah menceritakan kepada kami sebuah hadits dari Yazid bin Kaisan dari Abu Hazim dari Abu Hurairah, ia berkata, “Kami berhenti (di sebuah tempat peristirahatan musafir) bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada suatu malam. Kami belum terbangun hingga matahari menyengat tubuh kami. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Hendaklah setiap laki-laki dari kalian mengambil kendaraan. Kemudian tinggalkan tempat ini! " Kemudian beliau minta dibawakan air. Setelah itu beliau berwudhu dan sujud sebanyak dua kali. Lalu shalat pun dilaksanakan'. 399 [25:3] Abu Hatim berkata, “Perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mengakhirkan shalat dari waktu yang sudah ditetapkan hingga beliau keluar dari lembah menjadi dalil yang shahih bahwa orang yang meninggalkan shalat sampai keluar waktunya tidak dihukumi kafir. Karena jika dihukumi kafir, niscaya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan kepada mereka agar segera menunaikan shalat saat mereka terbangun dari tidur, dan niscaya beliau tidak memerintahkan supaya mereka meninggalkan tempat di mana mereka tertidur pulas. Jadi shalat fardhu wajib mereka lakukan namun waktunya boleh (ditunda)”

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi