HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1848

صحيح ابن حبان ١٨٤٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ يَعْقُوبَ الْجَزَرِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الأَعْلَى، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي مَكْحُولٌ، عَنْ مَحْمُودِ بْنِ الرَّبِيعِ، وَكَانَ يَسْكُنُ إِيلِيَاءَ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ‏:‏ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلاَةَ الصُّبْحِ فَثَقُلَتْ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ، فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ‏:‏ إِنِّي لَأَرَاكُمْ تَقْرَؤُونَ وَرَاءَ إِمَامِكُمْ قَالَ‏:‏ قُلْنَا‏:‏ أَجَلْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللهِ هَذًّا، قَالَ‏:‏ فَلاَ تَفْعَلُوا إِلاَّ بِأُمِّ الْكِتَابِ، فَإِنَّهُ لاَ صَلاَةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِهَا‏.‏قَالَ الشَّيْخُ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلاَ تَفْعَلُوا لَفْظَةُ زَجْرٍ مُرَادُهَا ابْتِدَاءُ أَمْرٍ مُسْتَأْنَفٍ، إِذِ الْعَرَبُ فِي لُغَتِهَا إِذَا أَرَادَتِ الأَمْرَ بِالشَّيْءِ عَلَى سَبِيلِ التَّأْكِيدِ، تُقَدِّمُهُ لَفْظَةَ زَجْرٍ، ثُمَّ تُعْقِبُهُ الأَمْرَ الَّذِي تُرِيدُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1848: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Fadhl bin Ya'qub Al Jazari menceritakan kepada kami, dia berkata: Abdul A’la menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Ishaq menceritakan kepada kami, dia berkata: Makhul menceritakan kepadaku dari Mahmud bin Ar-Rabi —dia tinggal di Iliya'— dari Ubadah bin Ash-Shamit, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam shalat Subuh mengimami kami, dan rupanya bacaan kami mengganggunya, maka setelah selesai beliau bertanya, “Benarkah yang kulihat, bahwa kalian membaca di belakang imam?” Kami menjawab, “Memang benar, wahai Rasulullah, dengan bacaan yang cepat.” Beliau lalu bersabda, “Jangan lakukan hal tersebut, kecuali ketika kalian membaca Ummul Kitab (Al Faatihah), karena tidak sah shalatnya orang yang tidak membacanya.”186 [2:78] Abu Hatim berkata, “Sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, ‘Jangan lakukan hal tersebuti' adalah larangan yang maksudnya memulai sesuatu yang telah dimulai (memulai untuk kedua kalinya), karena orang-orang Arab apabila hendak memulai sesuatu dengan cara yang meyakinkan,maka didahului dengan kata larangan, lalu diiringi dengan sesuatu yang diinginkan ”

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi