HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1856

صحيح ابن حبان ١٨٥٦: أَخْبَرَنَا الْمُفَضَّلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْجَنَدِيُّ، بِمَكَّةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ زِيَادٍ اللَّحْجِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو قُرَّةَ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ‏:‏ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخَفَّ النَّاسِ صَلاَةً فِي تَمَامٍ‏.‏يُرِيدُ أَخَفَّ النَّاسِ صَلاَةً فِيمَا اعْتَادَهَا النَّاسُ فِي ذَلِكَ الزَّمَانِ، عَلَى حَسْبِ عَادَةِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَتِهِ وَأَمَّا خَبَرُ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّهُ قَالَ‏:‏ فَيَخْرُجُ أَحَدُنَا إِلَى الْبَقِيعِ لِيَقْضِيَ حَاجَتَهُ، ثُمَّ يَجِيءُ فَيَتَوَضَّأُ، فَيَجِدُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى مِنَ الظُّهْرِ، إِنَّمَا كَانَ يَفْعَلُ ذَلِكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَتَلاَحَقَ النَّاسُ فَيَشْهَدُونَ الصَّلاَةَ، وَلاَ يَفْعَلُ ذَلِكَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ، إِنَّمَا كَانَ يَفْعَلُهُ فِي الرَّكْعَةِ الْأُولَى فَقَطْ، وَفِيهِ كَالدَّلِيلِ عَلَى أَنَّ الْمُدْرِكَ لِلرُّكُوعِ مُدْرِكٌ لِلتَّكْبِيرَةِ الْأُولَى‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1856: Al Mufadhdhal bin Muhammad Al Janadi mengabarkan kepada kami di Makkah, dia berkata: Ali bin Ziyad Al-Lahji menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Quzzah menceritakan kepada kami dari Ibnu Juraij, dari Yahya bin Sa’id Al Anshari, dari Anas bin Malik, dia berkata, “Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling ringan shalatnya, akan tetapi tetap sempurna." 199 Maksudnya adalah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam orang yang paling ringan shalatnya menurut kebiasaan manusia pada saat itu, sesuai dengan kebiasaan beliau dalam setiap shalatnya. Khabar riwayat Abu Sa’id Al Khudri200 yang menyebutkan bahwa dia berkata, “Salah seorang dari kami keluar menuju Al Baqi’ untuk menunaikan hajatnya. Lalu dia datang dan berwudhu, dan dia menemukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam masih dalam rakaat pertama pada shalat Zhuhur," maksudnya adalah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam melakukannya agar orang-orang bisa mengikuti shalat bersamanya. Beliau tidak melakukannya pada setiap rakaat, tapi hanya pada rakaat pertama. Hadits ini seperti dalil bahwa orang yang mendapati ruku sama seperti orang yang mendapati takbir pertama. [4:1]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi