HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1866

صحيح ابن حبان ١٨٦٦: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، مَوْلَى ثَقِيفٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ شُجَاعٍ السَّكُونِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبِيُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو خَيْثَمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي عِيسَى بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَالِكٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ، أَحَدُ بَنِي مَالِكٍ، عَنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، أَنَّهُ كَانَ فِي مَجْلِسٍ كَانَ فِيهِ أَبُوهُ- وَكَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- وَفِي الْمَجْلِسِ أَبُو هُرَيْرَةَ، وَأَبُو أُسَيْدٍ، وَأَبُو حُمَيْدٍ السَّاعِدِيُّ، مِنَ الأَنْصَارِ، وَأَنَّهُمْ تَذَاكَرُوا الصَّلاَةَ، فَقَالَ أَبُو حُمَيْدٍ‏:‏ أَنَا أَعْلَمُكُمْ بِصَلاَةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالُوا‏:‏ فَأَرِنَا، قَالَ‏:‏ فَقَامَ يُصَلِّي وَهُمْ يَنْظُرُونَ فَبَدَأَ يُكَبِّرُ، وَرَفَعَ يَدَيْهِ حِذَاءَ الْمَنْكِبَيْنِ، ثُمَّ كَبَّرَ لِلرُّكُوعِ، فَرَفَعَ يَدَيْهِ أَيْضًا، ثُمَّ أَمْكَنَ يَدَيْهِ مِنْ رُكْبَتَيْهِ غَيْرَ مُقَنِّعٍ وَلاَ مُصَوِّبٍ، ثُمَّ رَفَعَ رَأْسَهُ وَقَالَ‏:‏ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ، اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ، ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ قَالَ‏:‏ اللَّهُ أَكْبَرُ، فَسَجَدَ، فَانْتَصَبَ عَلَى كَفَّيْهِ وَرُكْبَتَيْهِ وَصُدُورِ قَدَمَيْهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، ثُمَّ كَبَّرَ، فَجَلَسَ، وَتَوَرَّكَ إِحْدَى رِجْلَيْهِ، وَنَصَبَ قَدَمَهُ الْأُخْرَى، ثُمَّ كَبَّرَ فَسَجَدَ الْأُخْرَى، فَكَبَّرَ، فَقَامَ وَلَمْ يَتَوَرَّكْ، ثُمَّ عَادَ فَرَكَعَ الرَّكْعَةَ الْأُخْرَى، وَكَبَّرَ كَذَلِكَ، ثُمَّ جَلَسَ بَعْدَ الرَّكْعَتَيْنِ حَتَّى إِذَا هُوَ أَرَادَ أَنْ يَنْهَضَ لِلْقِيَامِ، كَبَّرَ، ثُمَّ رَكَعَ الرَّكْعَتَيْنِ الأَخِيرَتَيْنِ، فَلَمَّا سَلَّمَ، سَلَّمَ عَنْ يَمِينِهِ‏:‏ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ، وَسَلَّمَ عَنْ شِمَالِهِ‏:‏ سَلاَمٌ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ قَالَ الْحَسَنُ بْنُ الْحُرِّ‏:‏ وَحَدَّثَنِي عِيسَى أَنَّ مِمَّا حَدَّثَهُ أَيْضًا فِي الْمَجْلِسِ فِي التَّشَهُّدِ‏:‏ أَنْ يَضَعَ يَدَهُ الْيُسْرَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُسْرَى، وَيَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى فَخِذِهِ الْيُمْنَى، ثُمَّ يُشِيرُ فِي الدُّعَاءِ بِإِصْبَعٍ وَاحِدَةٍ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ سَمِعَ هَذَا الْخَبَرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِي حُمَيْدٍ السَّاعِدِيِّ، وَسَمِعَهُ مِنْ عَبَّاسِ بْنِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، فَالطَّرِيقَانِ جَمِيعًا مَحْفُوظَانِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1866: Muhammad bin Ishaq bin Ibrahim —maula Tsaqif— mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al Walid bin Syuja As- Sakuni menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Abu Khaitsamah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Hasan bin Al Hurr menceritakan kepada kami, dia berkata: Isa bin Abdullah bin Malik menceritakan kepadaku dari Muhammad bin Amru bin Atha, salah seorang bani Malik dari Abbas bin Sahi bin Sa’d As-Sa'idi, bahwa dia berada di majelis yang di dalamnya terdapat ayahnya —salah seorang sahabat Nabi SAW— dan di majelis tersebut juga terdapat Abu Hurairah, Abu Usaid, serta Abu Humaid As-Sa’idi dari kalangan Anshar. Mereka sedang membahas tentang shalat. Abu Humaid berkata, “Aku adalah orang yang paling mengetahui shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.” Mereka berkata, “Perlihatkanlah kepada kami!” Dia pun berdiri untuk shalat, sementara mereka melihatnya. Dia mulai takbir dan mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu. Kemudian takbir untuk ruku dengan mengangkat kedua tangan. Dia menekankan kedua tangan pada 217 kedua lutut tanpa menundukkannya dan tidak pula mengangkatnya. 218. Dia lalu mengangkat kepalanya, seraya mengucapkan, “Sami'allahu liman hamidah, allahumma rabbana lakal hamdu.” Kemudian dia mengangkat kedua tangannya, seraya mengucapkan, “Allahu akbar.” Lalu sujud dengan tegak di atas kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua telapak kaki. Dia lalu takbir, lalu duduk tawarruk di atas salah satu kakinya dan meluruskan (menegakkan) telapak kaki yang lain. Lalu dia takbir dan sujud lagi, kemudian takbir dan berdiri tanpa duduk tawarruk. Kemudian dia mengulangi lagi dan ruku pada rakaat yang lain, lalu takbir seperti sebelumnya. Kemudian dia duduk setelah dua rakaat. Ketika bangun hendak berdiri, dia takbir, lalu ruku pada dua rakaat terakhir. Ketika salam, dia mengucapkan ke sebelah kanan, “Salamun alaikum wa rahmatullah” Lalu ke sebelah kiri, “Salamun alaikum wa rahmatullah.” Al Hasan bin Al Hurr berkata: Isa menceritakan kepadaku, bahwa di antara yang juga diceritakannya di majelis tersebut adalah tentang tasyahhud, “Agar seseorang meletakkan tangan kiri di atas paha kiri, dan meletakkan tangan kanan di atas paha kanan, kemudian menunjuk dengan satu jari ketika berdoa.” 219 [5:4] Abu Hatim RA berkata, “Muhammad bin Amru bin Atha mendengar khabar ini dari Abu Humaid As-Sa’idi, dia mendengarnya dari Abbas bin Sahi bin Sa’d As-SaMdi, dari ayahnya. Dua jalur ini sama-sama mahfuzh

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi