Shahih Ibnu Hibban 1959: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, dan aku menulisnya dari kitab asli Muhammad bin lshaq bin Khuzaimah, dia berkata: Abu Al Azhar Ahmad bin Al Azhar menceritakan kepada kami, dan aku menulisnya dari kitab asli Abu Al Azhar Ahmad bin Al Azhar, dia berkata: Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’d menceritakan kepada kami, dia berkata: Ayahku menceritakan kepada kami dari Abu Ishaq, dia berkata: Muhammad bin Ibrahim At-Taimi menceritakan kepadaku —tentang bacaan shalawat kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, karena seorang muslim disyariatkan membaca shalawat kepada beliau dalam shalatnya— dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbih, dari Abu Mas’ud, dia berkata: Seorang laki-laki datang lalu duduk di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Saat itu kami sedang bersama beliau. Dia berkata, “Wahai Rasulullah, bacaan salam untukmu sudah kami ketahui. Lalu, bagaimanakah kami membaca shalawat untukmu?” Rasulullah diam, hingga kami berharap laki-laki tersebut tidak bertanya kepada beliau. Beliau kemudian bersabda, “Bila kalian membaca shalawat untukku, bacalah, ‘Allaahumma shalli alaa muhammadin an-nabiyyil ummiyyi wa alaa aali muhammadin, kamaa shallaita alaa ibrahima wa alaa aali ibrahima. Wa baarik alaa muhammadin an-nabiyyil ummiyyi wa ala aali muhammadin, kamaa baarakta alaa ibrahima wa alaa aali ibrahima, innaka hamiidun majiid'.” (Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Muhammad, Nabi yang Ummi [tidak bisa membaca] dan kepada keluarganya, sebagaimana Engkau melimpahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya. Berikanlah keberkahan kepada Muhammad, Nabi yang Ummi, dan juga kepada keluarganya, sebagaimana Engkau memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung).331 [1:21]