HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1975

صحيح ابن حبان ١٩٧٥: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْمَرْوَزِيُّ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ، عَنْ ثَابِتٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ صُهَيْبٍ، قَالَ‏:‏ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَمَسَ شَيْئًا لاَ نَفْهَمُهُ، فَقَالَ‏:‏ أَفَطِنْتُمْ لِي‏؟‏ قُلْنَا‏:‏ نَعَمْ، قَالَ‏:‏ إِنِّي ذَكَرْتُ نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ أُعْطِيَ جُنُودًا مِنْ قَوْمِهِ فَقَالَ‏:‏ مَنْ يَقُومُ لِهَؤُلاَءِ‏؟‏ فَأَوْحَى اللَّهُ إِلَيْهِ‏:‏ أَنِ اخْتَرْ لِقَوْمِكَ إِحْدَى ثَلاَثٍ‏:‏ إِمَّا أَنْ أُسَلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، أَوِ الْجُوعَ، أَوِ الْمَوْتَ، فَاسْتَشَارَ قَوْمَهُ فِي ذَلِكَ، فَقَالُوا‏:‏ أَنْتَ نَبِيُّ اللهِ نَكِلُ ذَلِكَ إِلَيْكَ خِرْ لَنَا، فَقَامَ إِلَى صَلاَتِهِ- وَكَانُوا إِذَا فَزِعُوا فَزِعُوا إِلَى الصَّلاَةِ- فَصَلَّى مَا شَاءَ اللَّهُ، فَقَالَ‏:‏ أَيْ رَبِّ أَمَّا عَدُوُّهُمْ مِنْ غَيْرِهِمْ وَالْجُوعُ فَلاَ، وَلَكِنِ الْمَوْتُ، فَسُلِّطَ عَلَيْهِمُ الْمَوْتَ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ، فَمَاتَ مِنْهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا، فَهَمْسِي الَّذِي تَرَوْنَ أَنْ أَقُولَ‏:‏ اللَّهُمَّ بِكَ أُقَاتِلُ، وَبِكَ أُصَاوِلُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ مَاتَ صُهَيْبٌ سَنَةَ ثَمَانٍ وَثَلاَثِينَ فِي رَجَبٍ فِي خِلاَفَةِ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، وَوُلِدَ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ أَبِي لَيْلَى لِسَنَتَيْنِ مَضَتَا مِنْ خِلاَفَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1975: Ahmad bin Ali bin Al Mutsanna mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim Al Marwazi menceritakan kepada kami, Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Sulaiman bin Al Mughirah menceritakan kepada kami dari Tsabit, dari Abdurrahman bin Abi Laila, dari Shuhaib, dia beikata: Rasulullah membisikkan sesuatu yang tidak kami pahami. Beliau lalu bertanya, “Apakah kalian memahamiku?” Kami menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku teringat dengan seorang nabi yang diberi bala tentara dari kaumnya. Nabi tersebut lalu bertanya (dengan keangkuhannya karena merasa jumlah umatnya telah sangat banyak-ed) kepada Allah, 'Siapakah yang mampu mengalahkan mereka?' Allah kemudian memberikan -wahyu kepadanya (guna menegurnya atas keangkuhannya-ed), 'Pilihlah tiga hal untuk umatmu; mereka dikuasai musuh, diberi kelaparan, atau ditimpa kematian'. Dia lalu meminta pendapat kaumnya dalam masalah ini. Mereka berkata, 'Engkau adalah nabi Allah, kami serahkan sepenuhnya kepadamu, berilah pilihan untuk kami'. Dia lalu menunaikan shalat —mereka biasa menunaikan shalat bila sedang takut atau gelisah—. Setelah itu dia berkata, 'Wahai Tuhan, janganlah mereka dikuasai musuh atau ditimpa kelaparan, tapi kematian saja yang ditimpakan pada mereka'. Allah pun menimpakan kematian kepada mereka selama tiga hari, sehingga terjadilah kematian massal sebanyak 70.000 jiwa. Adapun bisikan yang kalian lihat aku mengucapkannya adalah, 'Ya Allah, karena-Mu aku berperang dan karena-Mu aku menyerang, tidak ada daya serta kekuatan kecuali dengan (pertolongan)Allah'"352 [3:5] Abu Hatim berkata, “Shuhaib wafat pada bulan Rajab tahun 38 H., pada masa pemerintahan Ali RA. Sedangkan Abdurrahman bin Abi Laila lahir pada masa pemerintahan Umar RA, yaitu dua tahun setelah masa pemerintahannya berjalan."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi