HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

1986

صحيح ابن حبان ١٩٨٦: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَوْزَاعِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ قَنَتَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي صَلاَةِ الْعَتَمَةِ شَهْرًا، يَقُولُ فِي قُنُوتِهِ‏:‏ اللَّهُمَّ أَنْجِ الْوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ، اللَّهُمَّ نَجِّ سَلَمَةَ بْنَ هِشَامٍ، اللَّهُمَّ نَجِّ عَيَّاشَ بْنَ أَبِي رَبِيعَةَ، اللَّهُمَّ نَجِّ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ، اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطْأَتَكَ عَلَى مُضَرَ، اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا عَلَيْهِمْ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ‏:‏ وَأَصْبَحَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ، فَلَمْ يَدَعْ لَهُمْ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَمَا تَرَاهُمْ قَدْ قَدِمُوا‏؟‏‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي هَذَا الْخَبَرِ بَيَانٌ وَاضِحٌ أَنَّ الْقُنُوتَ إِنَّمَا يُقْنَتُ فِي الصَّلَوَاتِ عِنْدَ حُدُوثِ حَادِثَةٍ، مِثْلَ ظُهُورِ أَعْدَاءِ اللهِ عَلَى الْمُسْلِمِينَ، أَوْ ظُلْمِ ظَالِمٍ ظُلِمَ الْمَرْءُ بِهِ، أَوْ تَعَدَّى عَلَيْهِ، أَوْ أَقْوَامٍ أَحَبَّ أَنْ يَدْعُوَ لَهُمْ، أَوْ أَسْرَى مِنَ الْمُسْلِمِينَ فِي أَيْدِي الْمُشْرِكِينَ، وَأَحَبَّ الدُّعَاءَ لَهُمْ بِالْخَلاَصِ مِنْ أَيْدِيهِمْ، أَوْ مَا يُشْبِهُ هَذِهِ الأَحْوَالَ، فَإِذَا كَانَ بَعْضُ مَا وَصَفْنَا مَوْجُودًا، قَنَتَ الْمَرْءُ فِي صَلاَةٍ وَاحِدَةٍ، أَوِ الصَّلَوَاتِ كُلِّهَا، أَوْ بَعْضِهَا دُونَ بَعْضٍ بَعْدَ رَفْعِهِ رَأْسَهُ مِنَ الرُّكُوعِ فِي الرَّكْعَةِ الآخِرَةِ مِنْ صَلاَتِهِ، يَدْعُو عَلَى مَنْ شَاءَ بِاسْمِهِ، وَيَدْعُو لِمَنْ أَحَبَّ بِاسْمِهِ، فَإِذَا عَدَمِ مِثْلَ هَذِهِ الأَحْوَالِ لَمْ يَقْنُتْ حِينَئِذٍ فِي شَيْءٍ مِنْ صَلاَتِهِ، إِذِ الْمُصْطَفَى صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْنُتُ عَلَى الْمُشْرِكِينَ، وَيَدْعُو لِلْمُسْلِمِينَ بِالنَّجَاةِ، فَلَمَّا أَصْبَحَ يَوْمًا مِنَ الأَيَّامِ تَرَكَ الْقُنُوتَ، فَذَكَرَ ذَلِكَ أَبُو هُرَيْرَةَ، فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَمَا تَرَاهُمْ قَدْ قَدِمُوا‏؟‏ فَفِي هَذَا أَبْيَنُ الْبَيَانِ عَلَى صِحَّةِ مَا أَصَّلْنَاهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 1986: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Abdurrahman bin Ibrahim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Walid bin Muslim menceritakan kepada kami, dia berkata: Al Auza'i menceritakan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Abi Katsir menceritakan kepadaku, dia berkata: Abu Salamah menceritakan kepadaku dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah melakukan qunut dalam shalat Isya selama satu bulan. Beliau berdoa dalam qunutnya, “Allah, selamatkanlah Al Walid bin Al Walid. Ya Allah, selamatkanlah Salamah bin Hisyam. Ya Allah, selamatkanlah Ayyasy bin Abi Rabi'ah dan orang-orang beriman yang lemah. Ya Allah, perberatlah siksaan-Mu terhadap Mudhar, dan timpakanlah kekeringan pada mereka seperti kekeringan yang pernah terjadi pada zaman Nabi Yusuf AS" Abu Hurairah berkata, “Pada suatu pagi Rasulullah tidak lagi mendoakan mereka, maka kutanyakan kepada beliau, dan beliau menjawab, 'Tidakkah kamu lihat bahwa mereka (Orang-orang yang didoakan oleh Nabi SAW) telah datang?! 366 [5:16] Abu Hatim RA berkata, “Khabar tersebut merupakan dalil yang jelas bahwa qunut hanya dilakukan ketika terjadi suatu kasus, seperti datangnya musuh-musuh Allah terhadap kaum muslim, atau adanya kezhaliman yang menimpa seseorang, atau ada kaum yang ingin didoakan, atau ada sebagian kaum muslim yang ditawan oleh kaum musyrik dan ingin mendoakan mereka agar lepas dari orang- orang musyrik tersebut, atau sebagainya. Bila sebagian dari yang telah kami sebutkan ada, maka seseorang boleh melakukan qunut dalam satu shalat atau seluruh shalat, atau sebagian shalat, yaitu setelah dia mengangkat kepala dari ruku pada rakaat terakhir dari shalatnya, guna mendoakan kebinasaan bagi orang yang dikehendakinya dengan menyebut namanya, atau mendoakan keselamatan orang yang disukainya dengan menyebut namanya. Tapi apabila kondisi-kondisi yang telah disebutkan tadi sudah tidak ada, maka tidak perlu lagi melakukan qunut dalam shalat, karena Nabi pernah melakukan qunut untuk mendoakan kebinasaan bagi kaum musyrik dan mendoakan keselamatan bagi kaum muslim, kemudian pada suatu pagi beliau meninggalkan qunut tersebut. Lalu Abu Hurairah menanyakan hal tersebut kepada beliau, dan beliau bersabda, "Tidakkah kamu lihat bahwa mereka telah datang?" Ini merupakan dalil paling jelas tentang kebenaran yang kami ungkapkan.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi