HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

199

صحيح ابن حبان ١٩٩: أَخْبَرَنَا ابْنُ قُتَيْبَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حَرْمَلَةُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنِي حَيْوَةُ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ الْهَادِ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الصَّلْتِ، عَنْ سُهَيْلِ بْنِ بَيْضَاءَ، مِنْ بَنِي عَبْدِ الدَّارِ، قَالَ‏:‏ بَيْنَمَا نَحْنُ فِي سَفَرٍ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَجَلَسَ مَنْ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَلَحِقَهُ مَنْ كَانَ خَلْفَهُ، حَتَّى إِذَا اجْتَمَعُوا قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّهُ مَنْ شَهِدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ حَرَّمَهُ اللَّهُ عَلَى النَّارِ، وَأَوْجَبَ لَهُ الْجَنَّةَ‏.‏ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ هَذَا خَبَرٌ خَرَجَ خِطَابُهُ عَلَى حَسَبِ الْحَالِ، وَهُوَ مِنَ الضَّرْبِ الَّذِي ذَكَرْتُ فِي كِتَابِ فُصُولُ السُّنَنِ، أَنَّ الْخَبَرَ إِذَا كَانَ خِطَابُهُ عَلَى حَسَبِ الْحَالِ لَمْ يَجُزْ أَنْ يُحْكَمَ بِهِ فِي كُلِّ الأَحْوَالِ‏.‏ وَكُلُّ خِطَابٍ كَانَ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى حَسَبِ الْحَالِ، فَهُوَ عَلَى ضَرْبَيْنِ‏:‏ أَحَدُهُمَا‏:‏ وُجُودُ حَالَةٍ مِنْ أَجْلِهَا ذَكَرَ مَا ذَكَرَ لَمْ تُذْكَرْ تِلْكَ الْحَالَةُ مَعَ ذَلِكَ الْخَبَرِ‏.‏ وَالثَّانِي‏:‏ أَسْئِلَةٌ سُئِلَ عَنْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَجَابَ عَنْهَا بِأَجْوِبَةٍ، فَرُوِيَتْ عَنْهُ تِلْكَ الأَجْوِبَةُ مِنْ غَيْرِ تِلْكَ الأَسْئِلَةِ، فَلاَ يَجُوزُ أَنْ يُحْكَمَ بِالْخَبَرِ إِذَا كَانَ هَذَا نَعَتُهُ فِي كُلِّ الأَحْوَالِ دُونَ أَنْ يُضَمَّ مُجْمَلُهُ إِلَى مُفَسَّرِهِ، وَمُخْتَصَرُهُ إِلَى مُتَقَصَّاهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 199: Ibnu Qutaibah mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harmalah menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, dia berkata: Haywah mengabarkan kepadaku, dia berkata: Ibnu Al Had menceritakan kepada kami, dari Muhammad bin Ibrahim dari Sa ’ id bin Ash- Shalt dari Suhail bin Baidha yang berasal dari suku Bani Abdu Ad-Darr, dia berkata: Suatu ketika, kami sedang melakukan perjalanan bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Para sahabat yang berada di depan Beliau beristirahat duduk, sedangkan mereka yang berada di belakang Beliau datang menyusul. Hingga ketika mereka semua berkumpul, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. bersabda; “Sesungguhnya siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, niscaya Allah mengharamkan api neraka atasnya dan Allah wajibkan surga baginya”. 498 [1:2] Abu Hatim RA berkata: Ini adalah hadits yang titahnya {khithab) muncul pada situasi tertentu. Dan ini termasuk jenis yang telah saya sebutkan di dalam Fushul As-Sunan,sebagai berikut: Sebuah hadits, apabila khitab-nya berdasarkan situasi tertentu, maka tidak boleh dihukumkan dengannya kepada seluruh kondisi. Setiap khithab yang berasal dari Nabi sesuai dengan kondisi tertentu terbagi ke dalam dua katagori: Pertama, adanya kondisi tertentu yang karenanya muncul apa yang telah disebutkan (sabda Nabi), sedangkan kondisi tersebut tidak disebutkan bersama hadits. Kedua, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau menjawabnya dengan jawaban-jawaban. Kemudian jawaban-jawaban itu diriwayatkan tanpa bersama penyebutan pertanyaan-pertanyaannya. Dengan demikian, tidak boleh menetapkan kesimpulan (hukum) dengan khabar yang begini sifatnya untuk semua kondisi tanpa menggabungkan hadits globalnya dengan yang menafsirkannya dan hadits yang singkat dengan hadits yang menyeluruh (penyampaiannya).

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi