HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

205

صحيح ابن حبان ٢٠٥: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ سَلْمٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَاقَ الْهَمْدَانِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ، عَنْ مِسْعَرِ بْنِ كِدَامٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ، عَنْ أُمِّهِ سُعْدَى الْمُرِّيَّةِ، قَالَتْ‏:‏ مَرَّ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ بِطَلْحَةَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ‏:‏ مَا لَكَ مُكْتَئِبًا، أَسَاءَتْكَ إِمْرَةُ ابْنِ عَمِّكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ لاَ، وَلَكِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ إِنِّي لَأَعْلَمُ كَلِمَةً لاَ يَقُولُهَا عَبْدٌ عِنْدَ مَوْتِهِ إِلاَّ كَانَتْ لَهُ نُورًا لِصَحِيفَتِهِ، وَإِنَّ جَسَدَهُ وَرُوحَهُ لَيَجِدَانِ لَهَا رَوْحًا عِنْدَ الْمَوْتِ، فَقُبِضَ وَلَمْ أَسْأَلْهُ، فَقَالَ‏:‏ مَا أَعْلَمُهُ إِلاَّ الَّتِي أَرَادَ عَلَيْهَا عَمَّهُ، وَلَوْ عَلِمَ أَنَّ شَيْئًا أَنْجَى لَهُ مِنْهَا لَأَمَرَهُ‏.
Shahih Ibnu Hibban 205: Abdullah bin Muhammad bin Salm mengabarkan kepada kami, dia berkata: Harun bin Ishaq Al Hamdani menceritakan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Abdul Wahab menceritakan kepada kami, dari Mis’arbin Kidam dari Isma’il bin Abi Khalid dari Asy-Sya’bi dari Yahya bin Thalhah dari ibunya, Su’da Al Murriyyah, dia berkata: Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam wafat, Umar bin Al Khaththab lewat di hadapan Thalhah. Ia bertanya, “Mengapa engkau murung (bersedih hati).505 apakah istri anak pamanmu telah berlaku tidak baik terhadapmu?” Thalhah menjawab, ‘Tidak! Akan tetapi, aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; ‘Sesungguhnya aku mengetahui sebuah kalimat yang tidaklah diucapkan oleh seorang hamba saat menjelang kematiannya kecuali kalimat tersebut akan menjadi cahaya bagi lembaran (catatan) perbuatannya. Dan niscaya jasad dan ruhnya akan mendapatkan ketenteraman ketika mati. ’ Tidak lama dari itu, Beliau wafat dan aku belum sempat menanyakan kepadanya (tentang kalimat tersebut).” Thalhah kembali berkata, “Apa yang aku tahu, kalimat itu adalah sebuah kalimat yang sangat beliau dambakan untuk diucapkan oleh pamannya (Abu Thalib). Seandainya beliau mengetahui ada sesuatu yang lebih menyelamatkan pamannya daripada kalimat tersebut, tentu Beliau akan memerintahkannya.” 506 [1:2]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi