HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

2737

صحيح ابن حبان ٢٧٣٧: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بِحَرَّانَ، قَالَ‏:‏ أَخْبَرَنَا النُّفَيْلِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللهِ بْنُ عَمْرٍو، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّهَا قَالَتْ‏:‏ أَوَّلُ مَا فُرِضَتِ الصَّلاَةُ فِي الْحَضَرِ وَالسَّفَرِ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ زِيدَ فِي صَلاَةِ الْحَضَرِ، وَأُقِرَّتْ فِي السَّفَرِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 2737: Ahmad bin Abdullah di Harran mengabarkan kepada kami, dia berkata: An-Nufaili mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ubaidillah bin Amr menceritakan kepada kami dari Yahya bin Sa'id, dari Urwah, dari Aisyah, dia berkata, "Pada awalnya, shalat diwajibkan sebanyak dua rakaat ketika dalam keadaan mukim dan safar. Setelah itu, jumlah rakaat ketika mukim ditambah, sedangkan ketika sedang safar dikukuhkan seperti sedia kala."705 [21:1]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi