HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

295

صحيح ابن حبان ٢٩٥: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُسَدَّدُ بْنُ مُسَرْهَدٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنِ الْحَجَّاجِ الصَّوَّافِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ التَّيْمِيِّ، عَنِ ابْنِ عَتِيكٍ الأَنْصَارِيِّ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ إِنَّ مِنَ الْغَيْرَةِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ، وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ، فَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُحِبُّ اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي اللهِ، وَأَمَّا الْغَيْرَةُ الَّتِي يُبْغِضُ اللَّهُ فَالْغَيْرَةُ فِي غَيْرِ اللهِ، وَإِنَّ مِنَ الْخُيَلاَءِ مَا يُحِبُّ اللَّهُ، وَمِنْهَا مَا يُبْغِضُ اللَّهُ، فَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِي يُحِبُّ اللَّهُ أَنْ يَتَخَيَّلَ الْعَبْدُ بِنَفْسِهِ عِنْدَ الْقِتَالِ، وَأَنْ يَتَخَيَّلَ عِنْدَ الصَّدَاقَةِ، وَأَمَّا الْخُيَلاَءُ الَّتِي يُبْغِضُ اللَّهُ، فَالْخُيَلاَءُ لِغَيْرِ الدِّينِ‏.‏ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ ابْنُ عَتِيكٍ هَذَا، هُوَ أَبُو سُفْيَانَ بْنُ جَابِرِ بْنِ عَتِيكِ بْنِ النُّعْمَانِ الأَشْهَلِيُّ، لأَبِيهِ صُحْبَةٌ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 295: Al Fahdhl bin Al Hubab mengabarkan kepada kami, dia berkata: Musaddad bin Musarhad menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Abi Adi menceritakan kepada kami, dari Al Hajjaj Ash-Sbawwaf dari Yahya bin Abi Katsir dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi dari Ibnu Atik Al Anshari dari ayahnya, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “ Sesungguhnya di antara sifat pencemburu, ada yang dicintai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Adapun sifat cemburu yang dicintai oleh Allah adalah cemburu pada (jalan) Allah. Adapun cemburu yang dibenci oleh Allah adalah cemburu pada selain (jalan) Allah. Dan di antara sikap tinggi diri ada yang dicintai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci oleh-Nya. Adapun sikap tinggi diri yang dicintai oleh Allah adalah seseorang meninggikan dirinya (sombong) saat berperang dan tinggi diri saat bersedekah. Adapun sikap tinggi diri yang dibenci oleh Allah adalah tinggi karena selain agama.” 624 Abu Hatim berkata: [Ibnu ‘ Atik] 625 ini adalah Abu Sufyan bin Jabir bin Atik bin An-Nu’man Al Asyhali. Ayahnya adalah seorang sahabat Nabi.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi