HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

307

صحيح ابن حبان ٣٠٧: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ، قَالاَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا الأَعْمَشُ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ بْنِ رَجَاءٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، وَعَنْ قَيْسِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، قَالَ‏:‏ أَخْرَجَ مَرْوَانُ الْمِنْبَرَ فِي يَوْمِ عِيدٍ، وَبَدَأَ بِالْخُطْبَةِ قَبْلَ الصَّلاَةِ، فَقَامَ رَجُلٌ، فَقَالَ‏:‏ يَا مَرْوَانُ، خَالَفْتَ السُّنَّةَ، أَخْرَجْتَ الْمِنْبَرَ فِي يَوْمِ عِيدٍ، وَلَمْ يَكُنْ يَخْرُجُ، وَبَدَأْتَ بِالْخُطْبَةِ قَبْلَ الصَّلاَةِ، وَلَمْ يَكُنْ يُبْدَأُ بِهَا، فَقَالَ أَبُو سَعِيدٍ‏:‏ مَنْ هَذَا‏؟‏ قَالُوا‏:‏ فُلاَنُ بْنُ فُلاَنٍ، قَالَ أَبُو سَعِيدٍ‏:‏ أَمَّا هَذَا فَقَدْ قَضَى مَا عَلَيْهِ‏.‏ زَادَ إِسْحَاقُ‏:‏ سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ‏:‏ مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ أَنَّ يُغَيِّرَهُ بِيَدِهِ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 307: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, dia berkata: Ishaq bin Ibrahim dan Hannad bin As-Sari menceritakan kepada kami, mereka berdua berkata, “Abu Mu'awiyah menceritakan kepada kami, dia berkata: Al A'masy menceritakan kepada kami, dari Isma’il bin Raja' dari ayahnya dari Abu Sa’id, dan dari Qais bin Muslim dari Thariq bin Syihab, dari Abu Sa’id, ia berkata, ‘Marwan (bin Hakam) mengeluarkan mimbar pada hari raya dan ia memulai khutbah (‘Id) sebelum pelaksanaan shalat. Lalu seorang laki-laki berdiri dan berkata, ‘Wahai Marwan, engkau telah menyalahi Sunnah. Engkau mengeluarkan mimbar pada hari raya. Padahal sebelumnya, belum pernah mimbar itu dikeluarkan. Dan engkau memulai dengan khutbah sebelum pelaksanaan shalat.’ Abu Sa’id bertanya, ‘Siapa orang itu?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan.’ Abu Sa’id berkata, ‘Orang itu telah memenuhi sesuatu yang menjadi kewajibannya.* Abu Ishaq menambahkan (dalam riwayat, yakni perkataan Abu Sa’id): Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Bersabda, 'Barang siapa yang melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Apabila ia tidak mampu mengubah dengan tangannya, maka hendaklah ia mengubah dengan lisannya. Apabila ia tidak mampu (mengubah dengan lidah), maka hendaklah (ia mengubahnya) dengan hatinya. Yang demikian itu adalah iman yang paling lemah.” . 638 [1: 37]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi