Shahih Ibnu Hibban 362: Abu Ya’la mengabarkan kepada kami, ia berkata, “Hudbah bin Khalid menceritakan kepada kami, ia berkata, “Hammam bin Yahya menceritakan kepada kami, ia berkata, “Qatadah menceritakan kepada kami, dari Anas bin Malik, dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata, “Aku pemah mengendalikan tunggangan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, jarak antaraku dengan beliau hanyalah dibatasi pelana unta. Beliau memanggilku, “Wahai Mu’adz.” Aku menjawab, “Aku Memenuhi panggilanmu (Labbaik) wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mudah-mudahan kebaikan tetap atasmu.” Mu’adz bin Jabal berkata, “Kemudian beliau berjalan lagi sebentar, lalu memanggilku kembali, “Wahai Mu’adz” Aku menjawab, “Aku memenuhi panggilanmu (Labbaik) wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dan mudah-mudahan kebaikan tetap atas mu.” Beliau bersabda, “Tahukah kamu apa hak Allah SWT atas hamba-hamba-Nya?” Aku menjawab, “Hanya Allah SWT dan Rasul-Nyalah yang lebih mengetahuinya.” Beliau bersabda, “Hak Allah SWT terhadap hamba- Nya adalah menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya. ” Mu’adz bin Jabal berkata, “Kemudian beliau berjalan lagi sebentar, lalu bersabda, “Tahukah kamu apa hak hamba atas Allah SWT, jika mereka melakukan ibadah dan tidak musyrik ?” Aku menjawab, “Hanya Allah SWT dan Rasul-Nya lah yang lebih mengetahuinya.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya hak hamba atas Allah SWT jika mereka melakukan ibadah dan tidak musyrik adalah mereka tidak akan disiksa oleh Allah SWT. ” 82 [3:53]