HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

390

صحيح ابن حبان ٣٩٠: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي مَعْشَرٍ، بِخَبَرٍ غَرِيبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ وَهْبِ بْنِ أَبِي كَرِيمَةَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحِيمِ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَبِي أُنَيْسَةَ، عَنِ الأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي الضُّحَى، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، قَالَ‏:‏ كُنْتُ مُسْتَتِرًا بِحِجَابِ الْكَعْبَةِ، وَفِي الْمَسْجِدِ رَجُلٌ مِنْ ثَقِيفٍ وَخَتَنَاهُ قُرَشِيَّانِ، فَقَالُوا‏:‏ تَرَوْنَ أَنَّ اللَّهَ يَسْمَعُ حَدِيثَنَا‏؟‏ فقَالَ أَحَدُهُمَا‏:‏ إِنَّهُ يَسْمَعُ إِذَا رَفَعْنَا، فقَالَ رَجُلٌ‏:‏ لَئِنْ كَانَ يَسْمَعُ إِذَا رَفَعْنَا، لَيَسْمَعَنَّ إِذَا أَخْفَيْنَا وَقَالَ الآخَرُ‏:‏ مَا أَرَى إِلاَّ أَنَّ اللَّهَ يَسْمَعُ حَدِيثَنَا، قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ‏:‏ فَأَتَيْتُ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَخْبَرْتُهُ بِقَوْلِهِمْ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ‏:‏ ‏{‏وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلاَ أَبْصَارُكُمْ‏}‏ إِلَى آخِرِ الآيَةِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 390: Al Husain bin Muhammad bin Abu Ma’syar dengan Hadits gharib mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Wahab bin Abu Karimah menceritakan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Salamah menceritakan kepada kami, dari Abu Abdurrahim, dari Zaid bin Abu Unaisah, dari Al A’masyi, dari Abu Adh-Dhuha, dari Masruq, dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, aku sedang berada di tempat yang tertutup dengan penghalang Ka’bah, dan di dalam Masjid terdapat seseorang dari Bani Tsaqif dan dua orang menantu Quraisy. Mereka bertanya, “Bagaimana pendapatmu, apakah Allah SWT mendengar pembicaraan kita? Salah seorang dari keduanya menjawab, “Sesungguhnya Allah SWT hanya mendengar pembicaraan kita jika kita meninggikan suara.” Seseorang menjawab, “Jika Ia mendengar bila kita meninggikan suara, niscaya Ia pun juga mendengar bila kita memelankan suara. Seseorang yang lainnya menjawab, “Menurut pendapatku, Allah SWT mendengar semua pembicaraan kita, baik keras maupun pelan. Ibnu Mas’ud berkata, “Kemudian aku mendatangai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan pembicaraan mereka. Lalu Allah SWT menurunkan ayat ini: “Kamu sekali-sekali tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan dan kulitmu kepadamu bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kamu kerjakan.” 115 (Qs. Fushshilat [41]:22) [3:64]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi