Shahih Ibnu Hibban 402: Ibnu Khuzaimah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Abu Yahya Muhammad bin Abdurrahim menceritakan kepada kami, ia berkata, Abu Ashim menceritakan kepada kami, ia berkata, Sufyan menceritakan kepada kami, ia berkata, “Abdullah bin Abu Bakar menceritakan kepadaku, dari S a’id bin Al Musayyab, dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tidakkah kalian ingin aku tunjukkan kepada kalian sesuatu perbuatan yang dapat menghapuskan dosa-dosa dan menambah kebaikan-kebaikan? Mereka menjawab, “Apakah itu Wahai Rasulullah SAW?”. Beliau bersabda, "Menyempurnakan wudhu -atau bersuci- dari najis, memperbanyak melangkahkan kaki ke masjid ini, dan melaksanakan shalat (sunah) setelah shalat (wajib). Tidaklah seseorang yang keluar dari rumahnya (menuju ke masjid) dalam keadaan suci hingga tiba di masjid, kemudian ia melaksanakan shalat bersama orang-orang muslim atau bersama imam (shalat berjamaah), lalu setelah selesai shalat ia menunggu (di dalam masjid) datangnya waktu shalat berikutnya, melainkan malaikat akan berdo ‘a: "Ya Allah ampunilah ia, Ya Allah kasihaniah ia”. Apabila kalian (hendak) melaksanakan shalat (berjamaah), maka luruskanlah shaf-shaf kalian,dan rapatkanlah celah-celah pada shaf. Kemudian jika imam takbir, maka bertakbirlah kalian. Sesungguhnya aku melihat kalian dari belakangku. Dan jika imam mengucap “Sami’allaahu liman hamidah ”, maka ucapkanlah "Rabbanaa wa lakal Hamdu.” Sebaik-baiknya shaf lelaki adalah shaf paling depan, dan seburuk-buruknya adalah shaf paling akhir. Adapun sebaik-baiknya shaf wanita adalah shaf paling belakang, dan seburuk-buruknya adalah shaf paling depan.” Wahai para wanita, apabila orang lelaki sedang sujud, maka jagalah pandangan kalian dari aurat-aurat mereka.”128 Kemudian aku bertanya kepada Abdullah bin Abu Bakar, “Apa yang dimaksud dengan itu?” Ia menjawab, “Aurat yang (mungkin dapat) terlihat sebab ketatnya kain sarung laki-laki yang sedang bersujud.” [3:66]