HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

408

صحيح ابن حبان ٤٠٨: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا حِبَّانُ بْنُ مُوسَى، قَالَ‏:‏ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ الْمُبَارَكِ، قَالَ‏:‏ أَنْبَأَنَا حَيْوَةُ بْنُ شُرَيْحٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي الْوَلِيدِ أَبُو عُثْمَانَ الْمَدَنِيُّ، أَنَّ عُقْبَةَ بْنَ مُسْلِمٍ، حَدَّثَهُ أَنَّ شُفَيًّا الأَصْبَحِيَّ حَدَّثَهُ، أَنَّهُ دَخَلَ مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ، فَإِذَا هُوَ بِرَجُلٍ قَدِ اجْتَمَعَ عَلَيْهِ النَّاسُ، فقَالَ‏:‏ مَنْ هَذَا‏؟‏ قَالُوا‏:‏ أَبُو هُرَيْرَةَ، قَالَ‏:‏ فَدَنَوْتُ مِنْهُ حَتَّى قَعَدْتُ بَيْنَ يَدَيْهِ، وَهُوَ يُحَدِّثُ النَّاسَ، فَلَمَّا سَكَتَ وَخَلاَ، قُلْتُ لَهُ‏:‏ أَنْشُدُكَ بِحَقِّي لَمَا حَدَّثْتَنِي حَدِيثًا سَمِعْتَهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَلْتَهُ وَعَلِمْتَهُ‏.‏ فقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ أَفْعَلُ، لَأُحَدِّثَنَّكَ حَدِيثًا حَدَّثَنِيهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَلْتَهُ وَعَلِمْتُهُ، ثُمَّ نَشَغَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَشْغَةً فَمَكَثَ قَلِيلاً، ثُمَّ أَفَاقَ، فقَالَ‏:‏ لَأُحَدِّثَنَّكَ حَدِيثًا حَدَّثَنِيهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا وَهُوَ فِي هَذَا الْبَيْتِ مَا مَعَنَا أَحَدٌ غَيْرِي وَغَيْرُهُ، ثُمَّ نَشَغَ أَبُو هُرَيْرَةَ نَشْغَةً أُخْرَى، فَمَكَثَ كَذَلِكَ، ثُمَّ أَفَاقَ، فَمَسَحَ عَنْ وَجْهِهِ، فقَالَ‏:‏ أَفْعَلُ، لَأُحَدِّثَنَّكَ حَدِيثًا حَدَّثَنِيهِ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَا وَهُوَ فِي هَذَا الْبَيْتِ مَا مَعَهُ أَحَدٌ غَيْرِي وَغَيْرُهُ، ثُمَّ نَشَغَ نَشْغَةً شَدِيدَةً، ثُمَّ مَالَ خَارًّا عَلَى وَجْهِهِ، وَاشْتَدَّ بِهِ طَوِيلاً، ثُمَّ أَفَاقَ، فقَالَ‏:‏ حَدَّثَنِي رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ أَنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ، يَنْزِلُ إِلَى الْعِبَادِ لِيَقْضِيَ بَيْنَهُمْ، وَكُلُّ أُمَّةٍ جَاثِيَةٌ‏.‏ فَأَوَّلُ مَنْ يَدْعُو بِهِ رَجُلٌ جَمَعَ الْقُرْآنَ، وَرَجُلٌ، يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللهِ، وَرَجُلٌ كَثِيرُ الْمَالِ، فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لِلْقَارِئِ‏:‏ أَلَمْ أُعَلِّمْكَ مَا أَنْزَلْتُ عَلَى رَسُولِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ‏:‏ فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا عَلِمْتَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ كُنْتُ أَقُومُ بِهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَآنَاءَ النَّهَارِ، فَيَقُولُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى لَهُ‏:‏ كَذَبْتَ وَتَقُولُ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ‏:‏ كَذَبْتَ، وَيَقُولُ اللَّهُ‏:‏ بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ‏:‏ فُلاَنٌ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ، وَيُؤْتَى بِصَاحِبِ الْمَالِ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ‏:‏ أَلَمْ أُوَسِّعْ عَلَيْكَ حَتَّى لَمْ أَدَعْكَ تَحْتَاجُ إِلَى أَحَدٍ‏؟‏ قَالَ‏:‏ بَلَى يَا رَبِّ، قَالَ‏:‏ فَمَاذَا عَمِلْتَ فِيمَا آتَيْتُكَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ كُنْتُ أَصِلُ الرَّحِمَ وَأَتَصَدَّقُ‏؟‏ فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ‏:‏ كَذَبْتَ، وَتَقُولُ الْمَلاَئِكَةُ لَهُ‏:‏ كَذَبْتَ، وَيَقُولُ اللَّهُ‏:‏ بَلْ إِنَّمَا أَرَدْتَ أَنْيُ، قَالَ‏:‏ فُلاَنٌ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ‏.‏ وَيُؤْتَى بِالَّذِي قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَيُقَالُ لَهُ‏:‏ فِي مَاذَا قُتِلْتَ‏؟‏ فَيَقُولُ‏:‏ أُمِرْتُ بِالْجِهَادِ فِي سَبِيلِكَ، فَقَاتَلْتُ حَتَّى قُتِلْتُ، فَيَقُولُ اللَّهُ لَهُ‏:‏ كَذَبْتَ، وَتَقُولُ لَهُ الْمَلاَئِكَةُ‏:‏ كَذَبْتَ وَيَقُولُ اللَّهُ‏:‏ بَلْ أَرَدْتَ أَنْ يُقَالَ‏:‏ فُلاَنٌ جَرِئٌ، فَقَدْ قِيلَ ذَاكَ ثُمَّ ضَرَبَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُكْبَتِي، فقَالَ‏:‏ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ أُولَئِكَ الثَّلاَثَةُ أَوَّلُ خَلْقِ اللهِ تُسَعَّرُ بِهِمُ النَّارُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ‏.‏ قَالَ الْوَلِيدُ بْنُ أَبِي الْوَلِيدِ‏:‏ فَأَخْبَرَنِي عُقْبَةُ أَنَّ شُفَيًّا هُوَ الَّذِي دَخَلَ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَأَخْبَرَهُ بِهَذَا الْخَبَرِ‏.‏ قَالَ أَبُو عُثْمَانَ الْوَلِيدُ وَحَدَّثَنِي الْعَلاَءُ بْنُ أَبِي حَكِيمٍ، أَنَّهُ كَانَ سَيَّافًا لِمُعَاوِيَةَ، قَالَ‏:‏ فَدَخَلَ عَلَيْهِ رَجُلٌ، فَحَدَّثَهُ بِهَذَا عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، فقَالَ مُعَاوِيَةُ‏:‏ قَدْ فُعِلَ بِهَؤُلاَءِ مِثْلُ هَذَا، فَكَيْفَ بِمَنْ بَقِيَ مِنَ النَّاسِ‏؟‏ ثُمَّ بَكَى مُعَاوِيَةُ بُكَاءً شَدِيدًا حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ هَالِكٌ، وَقُلْنَا‏:‏ قَدْ جَاءَنَا هَذَا الرَّجُلُ بِشَرٍّ، ثُمَّ أَفَاقَ مُعَاوِيَةُ، وَمَسَحَ عَنْ وَجْهِهِ، فقَالَ‏:‏ صَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ‏{‏مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ أُولَئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ‏}‏‏.‏ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ أَلْفَاظُ الْوَعِيدِ فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَنِ كُلُّهَا مَقْرُونَةٌ بِشَرْطٍ، وَهُوَ‏:‏ إِلاَّ أَنْ يَتَفَضَّلَ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ عَلَى مُرْتَكِبِ تِلْكَ الْخِصَالِ بِالْعَفْوِ وَغُفْرَانِ تِلْكَ الْخِصَالِ، دُونَ الْعُقُوبَةِ عَلَيْهَا وَكُلُّ مَا فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَنِ مِنْ أَلْفَاظِ الْوَعْدِ مَقْرُونَةٌ بِشَرْطٍ، وَهُوَ‏:‏ إِلاَّ أَنْ يَرْتَكِبَ عَامِلُهَا مَا يَسْتَوْجِبُ بِهِ الْعُقُوبَةَ عَلَى ذَلِكَ الْفِعْلِ، حَتَّى يُعَاقَبَ، إِنْ لَمْ يَتَفَضَّلَ عَلَيْهِ بِالْعَفْوِ، ثُمَّ يُعْطَى ذَلِكَ الثَّوَابَ الَّذِي وُعِدَ بِهِ مِنْ أَجْلِ ذَلِكَ الْفِعْلِ
Shahih Ibnu Hibban 408: Al Hasan bin Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, Hiban bin Musa menceritakan kepada kami, ia berkata, Abdullah bin Al Mubarak memberitahukan kepada kami, ia berkata, “Haywatu bin Syuraih memberitahukan kepada kami, ia berkata, “Al Walid bin Abu Al Walid Abu Utsman Al Madini menceritakan kepadaku, bahwa Uqbah bin Muslim menceritakannya, bahwa Syufayyan Al Ashbahi menceritakannya, bahwa ia suatu ketika masuk ke dalam masjid Madinah, tiba-tiba ada seseorang yang sedang di kerumuni orang- orang. Kemudian ia bertanya, “Siapakah orang ini? Mereka menjawab, “Abu Hurairah. Ia berkata, “Lalu aku mendekatinya hingga duduk di hadapannya, dan ia (Abu Hurairah) saat itu sedang bercerita kepada orang-orang. Ketika ia diam dan keadaan sunyi, aku berkata kepadanya, “Aku menyerukan dirimu untuk memberi tahukan sebuah Hadits yang kamu dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu kamu memahami dan mengetahui Hadits itu.” Abu Hurairah menjawab, “Baik akan kuberitahukan kepadamu.” Aku akan memberitahukan sebuah Hadits kepadamu yang pernah diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang aku pahami dan mengetahuinya.” Lalu, Abu Hurairah menangis dengan tangisan yang cukup keras. Kemudian ia terdiam sebentar dan dia lalu berkata, “Aku akan memberitahukan sebuah Hadits yang diucapkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di rumah ini. Tidak ada seorang pun bersama kami selain diriku dan diri beliau. Lalu, Abu Hurairah kembali menangis dengan tangisan yang cukup keras. Tidak lama kemudian dia mengusap wajahnya. Dia berkata, “Aku akan memberitahukan sebuah Hadits yang diucapkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika diriku dan beliau berada di rumah ini. Tidak ada orang lain yang bersama kami selain diriku dan beliau”. Lalu Abu Hurairah kembali menangis dengan tangisan yang cukup keras. Dia kembali berkata, “Aku akan memberitahukan sebuah Hadits kepadamu dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Ketika itu sedang bersama beliau di rumah ini. Tidak ada orang lain bersama kami selain diriku dan beliau. Abu Hurairah lalu menangis dengan tangisan yang sangat kencang. Ia lalu tersungkur dengan menjatuhkan wajahnya. Beberapa lamanya aku sandarkan tubuhnya pada tubuhku. Dia lalu sadarkan diri. Ia kembali berkata, “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepadaku, “Sesungguhnya Allah Tabaaraka wa Ta 'aala pada hari kiamat akan turun kepada hamba-hamba-Nya untuk menetapkan keputusan di antara mereka. Setiap umat datang dengan membungkuk. Orang pertama yang dipanggil adalah orang yang hafal Al Qur’an, orang yang berjihad di jalan Allah SWT, dan orang yang memiliki banyak harta. Allah SWT lalu bertanya kepada orang yang sering membaca (menghafal) Al Qur'an: Aku telah mengajarkan kepadamu apa yang telah Aku turunkan kepada utusan-Ku? ” Orang itu menjawab, "Benar, wahai Allah SWT". Allah SWT kembali bertanya, "Lantas apa yang telah kamu lakukan dengan apa yang telah kamu ketahui?" Dia menjawab, "Aku bangun di waktu malam dan siang hari.” Allah SWT berfirman kepadanya, "Kamu telah berdusta” Malaikat pun berkata kepadanya, "Kamu telah berdusta. ” Allah SWT berfirman, "Kamu hanya ingin dikatakan bahwa kamu adalah seorang pembaca Al Qur 'an yang baik. Dan sebutan itu sudah kau dapatkan. ” Lalu di hadapkan kepada Allah SWT orang yang diberikan harta. Allah SWT berfirman kepadanya, “Bukankah Aku telah melapangkan rezeki bagimu hingga Aku tidak membiarkan dirimu membutuhkan (meminta) kepada orang lain?” Orang itu menjawab: “Benar, wahai Allah SWT. ” Allah SWT bertanya, “Apa yang telah kamu lakukan dengan apa yang telah Aku anugerahkan kepadamu?" Dia menjawab, “Aku menyambung silaturrahim dan bersedekah. ” Allah SWT berfirman, “Kamu telah berdusta. ” Malaikat berkata kepadanya, “Kamu telah berdusta” Allah SWT berfirman, “Akan tetapi dirimu hanya ingin dikatakan bahwa si fulan (dirimu) adalah orang yang dermawan. Sebutan itu pun telah kau dapatkan. " Lalu, dihadapkan orang yang terbunuh di jalan Allah SWT. Allah SWT lalu bertanya kepadanya: “Karena apa dirimu terbunuh ”?. Dia menjawab: “Aku diperintahkan untuk berjihad di jalan-Mu. Aku telah berperang hingga terbunuh. ” Allah SWT berfirman kepadanya, ‘Kamu telah berdusta. ” Malaikat berkata kepadanya, “Kamu telah berdusta,” Allah SWT melanjutkan, “Akan tetapi kamu hanya ingin dikatakan bahwa dirimu adalah orang yang pemberani. Sebutan itu telah kau dapatkan. “ Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu memukul lututku dan bersabda, “Wahai Abu Hurairah, mereka bertiga adalah makhluk Allah SWT pertama yang merasakan api neraka pada hari kiamat nanti.”137. Al Walid Abu Utsman berkata, Uqbah bin Muslim mengabarkan kepadaku, bahwa Sufayyan-lah yang masuk menemui Mu’awiyah dan memberitahukan Hadits ini. Abu Utsman mengatakan bahwa dirinya diberitahukan oleh Al ‘Ala bin Abu Hakim bahwa dirinya adalah pembunuh Mu’awiyah. Lalu datang seseorang kepadanya. Dia lalu menceritakan kepadanya Hadits ini dari Abu Hurairah. Mu’awiyah berkata, “Hal seperti ini (siksaan) telah diberikan kepada mereka. Lalu, bagaimana dengan yang lainnya?”. Mu’awiyah kemudian menangis sekeras-kerasnya hingga kami mengira bahwa dirinya telah wafat. Kami berkata, “Orang ini telah datang kepada kami dengan membawa keburukan.” Mu’awiyah lalu sadarkan diri. Dia mengusap wajahnya dan berkata, Maha Benar Allah SWT dan Rasul-Nya (dalam firman-Nya): “ Barangsiapayang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka Balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan” (Qs. Huud [11]: 15-16) Abu Hatim RA berkata, “Lafazh-lafazh ancaman di dalam Al Qur’an maupun Hadits selalu di iringi dengan syarat. Adapun syarat itu adalah, “Kecuali Allah SWT memberikan anugerah kepada mereka yang melakukan perkara-perkara itu berupa pemaafan dan ampunan, bukan siksaan. Dan lafazh-lafazh janji138 di dalam Al Qur'an maupun Hadits selalu di iringi dengan syarat. Dan syarat itu adalah: Kecuali orang yang mengeijakan perkara itu memang telah wajib mendapatkan siksaan atas perbuatannya, hingga ia disiksa, jika Allah SWT tidak menganugerahinya sesuatu berupa pemaafan. Kemudian Ia berikan pahala perbuatannya itu sebagaimana yang Ia janjikan bagi orang yang mengerjakannya.” [2:109]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi