HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

575

صحيح ابن حبان ٥٧٥: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ إِدْرِيسَ الأَنْصَارِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ، عَنْ مَالِكٍ، عَنْ أَبِي حَازِمِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِيِّ، أَنَّهُ قَالَ‏:‏ دَخَلْتُ مَسْجِدَ دِمَشْقَ فَإِذَا فَتًى بَرَّاقُ الثَّنَايَا، وَإِذَا النَّاسُ مَعَهُ، إِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ، أَسْنَدُوهُ إِلَيْهِ، وَصَدَرُوا عَنْ رَأْيِهِ، فَسَأَلْتُ عَنْهُ، فَقِيلَ‏:‏ هَذَا مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ، فَلَمَّا كَانَ الْغَدُ، هَجَّرْتُ فَوَجَدْتُهُ قَدْ سَبَقَنِي بِالتَّهْجِيرِ، وَوَجَدْتُهُ يُصَلِّي، قَالَ‏:‏ فَانْتَظَرْتُهُ حَتَّى قَضَى صَلاَتَهُ، ثُمَّ جِئْتُهُ مِنْ قِبَلِ وَجْهِهِ، فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ وَقُلْتُ‏:‏ وَاللَّهِ إِنِّي لَأُحِبُّكَ لِلَّهِ، فقَالَ‏:‏ آللَّهُ‏؟‏ قُلْتُ‏:‏ آللَّهُ، فَأَخَذَ بِحَبْوَةِ رِدَائِي فَجَذَبَنِي إِلَيْهِ وَقَالَ‏:‏ أَبْشِرْ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولَ‏:‏ قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى‏:‏ وَجَبَتْ مَحَبَّتِي لِلْمُتَحَابِّينَ فِيَّ، وَالْمُتَجَالِسِينَ فِيَّ، وَالْمُتَزَاوِرِينَ فِيَّ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ أَبُو إِدْرِيسَ الْخَوْلاَنِيُّ اسْمُهُ عَائِذُ اللهِ بْنُ عَبْدِ اللهِ، كَانَ سَيِّدَ قُرَّاءِ أَهْلِ الشَّامِ فِي زَمَانِهِ، وَهُوَ الَّذِي أَنْكَرَ عَلَى مُعَاوِيَةَ مُحَارَبَتَهُ عَلِيَّ بْنَ أَبِي طَالِبٍ حِينَ، قَالَ لَهُ‏:‏ مَنْ أَنْتَ حَتَّى تُقَاتِلَ عَلِيًّا، وَتُنَازِعُهُ الْخِلاَفَةَ، وَلَسْتَ أَنْتَ مِثْلَهُ، لَسْتَ زَوْجَ فَاطِمَةَ وَلاَ بِأَبِي الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ وَلاَ بِابْنِ عَمِّ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَشْفَقَ مُعَاوِيَةُ أَنْ يُفْسِدَ قُلُوبَ قُرَّاءِ الشَّامِ، فقَالَ لَهُ‏:‏ إِنَّمَا أَطْلُبُ دَمَ عُثْمَانَ، قَالَ‏:‏ فَلَيْسَ عَلِيٌّ قَاتِلَهُ، قَالَ‏:‏ لَكِنَّهُ يَمْنَعُ قَاتِلَهُ عَنْ أَنْ يُقْتَصَّ مِنْهُ، قَالَ‏:‏ اصْبِرْ حَتَّى آتِيَهُ، فَأَسْتَخْبِرَهُ الْحَالَ، فَأَتَى عَلِيًّا وَسَلَّمَ عَلَيْهِ، ثُمَّ، قَالَ لَهُ‏:‏ مَنْ قَتَلَ عُثْمَانَ‏؟‏ قَالَ‏:‏ اللَّهُ قَتَلَهُ وَأَنَا مَعَهُ، عَنَى‏:‏ وَأَنَا مَعَهُ مَقْتُولٌ، وَقِيلَ‏:‏ أَرَادَ اللَّهُ قَتْلَهُ، وَأَنَا حَارَبْتُهُ، فَجَمَعَ جَمَاعَةَ قُرَّاءِ الشَّامِ وَحَثَّهُمْ عَلَى الْقِتَالِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 575: Al Husain bin Idris Al Anshari mengabarkan kepada kami, ia berkata, Ahmad bin Abu Bakar menceritakan kepada kami, dari Malik, dari Abu Hazim bin Dinar, dari Abu Idris Al Khaulani, bahwasanya ia berkata, ketika aku memasuki masjid Damaskus di sana ada seorang pemuda Barraq Ats-Tsanaya dan orang-orang bersamanya, mereka sedang berselisih dalam satu permasalahan, orang-orang menyandarkan permasalahan tersebut kepadanya, dan mereka mengedepankan pendapatnya, maka aku bertanya tentang pemuda tadi, kemudian seseorang menjawab, “Dia adalah Muadz bin Jabal,” keesokan harinya ketika aku berjalan (menuju masjid) aku mendapatkan ia telah mendahuluiku berada di dalam masjid sedang melakukan shalat,” maka aku menunggunya hingga selesai shalat, kemudian aku mendatanginya dari arah depan, aku mengucapkan salam kepadanya dan aku berkata kepadanya, “Demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah,” maka dia menjawab, “(Karena) Allah?”, aku menjawab: “Ya, karena Allah,” kemudian ia memegang kain selendangku dan menarikku seraya berkata: “Berbahagialah kamu, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman: “Kecintaanku wajib diberikan kepada orang-orang yang saling mencintai dan saling mengunjungi karena-Ku”. Abu Hatim RA berkata, Abu Idris Al Khaulani namanya adalah A’idzullah bin Abdullah, dia merupakan pembesar ahli qira’ah dari Syam pada zamannya, dia juga yang mengingkari penyerangan Mu’awiyah terhadap Ali bin Abu Thalib ketika dikatakan kepadanya, siapakah kamu sehingga kamu membunuh Ali dan menentang kekuasaannya, padahal kamu tidak sebanding dengannya, kamu bukan suami Fatimah, bukan ayah dari Hasan dan Husain, dan bukan pula anak paman nabi S A W, sehingga Mu’awiyah ingin mengoyak hati- hati para ahli qira’ah penduduk Syam, ia berkata kepadanya (Al Khaulani), “Aku hanya ingin menuntut darah Utsman,” ia menjawab, “Bukan Ali yang harus kamu perangi”, ia berkata, “Namun ia tidak mau memerangi untuk menuntaskan masalah tersebut,” ia berkata, “Bersabarlah, aku akan mendatanginya dan mengabarkan tentang keadaan ini,” Maka ia mendatangi Ali dan mengucapkan salam kepadanya, kemudian berkata kepadanya, “Siapakah yang membunuh Utsman?” ia menjawab, “Allah yang mematikannya dan aku bersamanya,” yakni: aku juga akan mati bersamanya. Dan ada yang mengatakan, “Allah menginginkan kematiannya dan aku adalah orang yang memeranginya,” maka ia mengumpulkan kumpulan para ahli qira’ah Syam dan menganjurkan kepada mereka untuk berperang.” [1:2]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi