HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

753

صحيح ابن حبان ٧٥٣: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، أَخْبَرَنَا يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ، أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ، عَنْ ثَابِتٍ الْبُنَانِيِّ، عَنْ مُطَرِّفِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ الشِّخِّيرِ، عَنْ أَبِيهِ، قَالَ‏:‏ رَأَيْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي وَفِي صَدْرِهِ أَزِيزٌ كَأَزِيزِ الْمِرْجَلِ مِنَ الْبُكَاءِ‏.‏قَالَ أَبُو حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ‏:‏ فِي هَذَا الْخَبَرِ بَيَانٌ وَاضِحٌ أَنَّ التَّحَزُّنَ الَّذِي أَذِنَ اللَّهُ جَلَّ وَعَلاَ فِيهِ بِالْقُرْآنِ وَاسْتَمَعَ إِلَيْهِ هُوَ التَّحَزُّنُ بِالصَّوْتِ مَعَ بِدَايَتِهِ وَنِهَايَتِهِ، لأَنَّ بَدَاءَتَهُ هُوَ الْعَزْمُ الصَّحِيحُ عَلَى الاِنْقِلاَعِ عَنِ الْمَزْجُورَاتِ، وَنِهَايَتُهُ وُفُورُ التَّشْمِيرِ فِي أَنْوَاعِ الْعِبَادَاتِ، فَإِذَا اشْتَمَلَ التَّحَزُّنُ عَلَى الْبِدَايَةِ الَّتِي وَصَفْتُهَا، وَالنِّهَايَةُ الَّتِي ذَكَرْتُهَا، صَارَ الْمُتَحَزِّنُ بِالْقُرْآنِ كَأَنَّهُ قَذَفَ بِنَفْسِهِ فِي مِقْلاَعِ الْقُرْبَةِ إِلَى مَوْلاَهُ، وَلَمْ يَتَعَلَّقْ بِشَيْءٍ دُونَهُ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 753: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, Ishaq bin Ibrahim menceritakan kepada kami, Yazid bin Harun mengabarkan kepada kami, Hammad bin Salamah mengabarkan kepada kami, dari Tsabit Al Bunani, dari Mutharrif bin Abdullah bin Asy-Syikhkhir, dari ayahnya, bahwa dia berkata: Aku pernah melihat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sedang shalat. Saat itu, dari dada beliau terdengar suara seperti suara air yang sedang mendidih, karena beliau sedang menangis. 42 [1:2]Abu Hatim RA berkata: Pada hadits ini terdapat keterangan yang jelas bahwa tahazzun yang Allah SWT dengarkan adalah tahazzun (bersedih) dengan menggunakan suara, baik pada permulaan bacaan maupun di akhirnya. Sebab, permulaan bacaan merupakan niat yang sungguh-sungguh untuk menjauhi perkara-perkara yang dilarang. Sementara bagian akhirnya adalah berlimpahnya buah hasil dari berbagai macam ibadah. Apabila tahazzun itu mencakup bagian permulaan seperti yang telah aku gambarkan, dan juga bagian akhir seperti yang telah aku sebutkan, maka orang yang bersedih ketika membaca Al Qur'an itu seakan-akan telah melempar dirinya ke “bandil” kedekatan kepada Tuhannya, lalu dia tidak bergantung kepada siapapun selain kepada-Nya.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi