Shahih Ibnu Hibban 899: An-Nadhr bin Muhammad bin Al Mubarak Al Abid mengabarkan kepada kami, ia berkata, Muhammad bin Utsman Al IjU menceritakan kepada kami, ia berkata, Ubaidullah bin Musa menceritakan kepada kami, dari Isra’il, dari Manshur, dari Rib’i, dari Imran bin Hushain, ia berkata: Seseorang datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, Abdul Muththalib itu lebih baik terhadap kaumnya daripada engkau, ia selalu memberi makan kepada mereka berupa bagian besar dari daging dan punuk, sedangkan engkau malah menyuruh mereka menyembelih (hewan) nya.” Lalu beliau bersabda kepadanya tentang sesuatu yang Allah kehendaki. Maka tatkala orang itu ingin pergi, ia bertanya, “Apa yang harus aku katakan (baca)?” Beliau menjawab, “Alahumma qinii syarra nafsii, wa’zim lil ‘ala arsyadi62 amrii." Kemudian orang itu pergi dan ia belum masuk Islam. (Tidak lama kemudian orang itu datang lagi) dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku pernah datang menemuimu, lalu aku berkata, “Ajarilah aku," kemudian engkau bersabda, “Allahmumma qinii syarra nafsii, wa 'zim lii 'ala arsyadi amrii,” maka sekarang setelah aku masuk Islam, apa yang harus aku baca?” Beliau menjawab: “Katakanlah :Allahumma qinii syarra nafsii, wa'zim lii 'ala arsyadi amrii. Allahummaghfir lii maa asrartu, wa maa a'lantu, wa maa akhtha 'tu, wa maa amadtu, 63 wa maa jahiltu.”64 [1:104]