Shahih Ibnu Hibban 935: Muhammad bin Al Mu’afi Al Abid di Shaida- saat hidupnya ia tidak pemah minum air selama delapan belas tahun, setiap malam ia hanya menghirup sesuatu yang dapat dihirup saja- ia berkata: Hisyam118 bin Ammar menceritakan kepada kami, ia berkata: Suwaid bin Abdul Aziz menceritakan kepada kami, ia berkata: Al Auza’i menceritakan kepada kami, dari Hassan bin Athiyah, dari Abu Ubaidullah Muslim bin Misykam119, ia berkata: “Aku pemah keluar bersama Syaddad bin Aus kemudian tinggal di kampung Maij Ash-Shuffar120, lalu Syaddad berkata, “Berikanlah kepadaku sebuah ransum makanan121, maka kami akan mengaduk-aduknya.” Maka orang-orang menjaga ransum itu dari Syaddad. Syaddad lalu berkata: Wahai anak-anak saudaraku, janganlah kalian manjaganya dariku, akan tetapi jagalah dariku sesuatu yang pemah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Apabila orang-orang menjaga pundi-pundi Dinar dan Dirkam, maka jagalah kalian dengan kalimat-kalimat ini: Allahumma innii as’alukats tsabaata fil amri, wal ‘aziimata 'alarrusydi, wa as’aluka syukra nikmatika, wa husna ‘ibaadatika, wa as ’aluka min khairi maa ta ’lamu, wa a’uudzubika min syarri maa ta ’lamu, wa astaghfiruka limaa ta’lamu, innaka ‘allaamul ghuyuubi (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ketetapan atas suatu perkara, dan kemantapan atas suatu petunjuk. Dan aku memohon kepada-Mu (kemampuan) untuk bersyukur atas nikmat-Mu, dan bagusnya ibadah kepada-Mu. Dan aku memohon kepada-Mu dari kebaikan sesuatu yang Engkau ketahui, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan sesuatu yang Engkau ketahui. Dan aku memohon ampunan-Mu pada sesuatu yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau adalah Zat Yang Maha Mengetahui perkara- perkara yang ghaib).”122 [1:104]