HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

952

صحيح ابن حبان ٩٥٢: أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللهِ بْنُ مُحَمَّدٍ الأَزْدِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ صَالِحٍ، عَنْ سُلَيْمِ بْنِ عَامِرٍ الْكَلاَعِيِّ، عَنْ أَوْسَطَ بْنِ عَامِرٍ الْبَجَلِيِّ، قَالَ‏:‏ قَدِمْتُ الْمَدِينَةَ بَعْدَ وَفَاةِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَقِيتُ أَبَا بَكْرٍ يَخْطُبُ النَّاسَ وَقَالَ‏:‏ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ أَوَّلٍ فَخَنَقَتْهُ الْعَبْرَةُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ قَالَ‏:‏ يَا أَيُّهَا النَّاسُ، سَلُوا اللَّهَ الْمُعَافَاةَ، فَإِنَّهُ لَمْ يُعْطَ أَحَدٌ مِثْلَ الْيَقِينِ بَعْدَ الْمُعَافَاةِ، وَلاَ أَشَدَّ مِنَ الرِّيبَةِ بَعْدَ الْكُفْرِ، وَعَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّهُ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ وَهُمَا فِي الْجَنَّةِ، وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ، فَإِنَّهُ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ وَهُمَا فِي النَّارِ أَرَادَ بِهِ مُرْتَكِبَهُمَا لاَ نَفْسَهُمَا‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 952: Abdullah bin Muhammad Al Azdi mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali menceritakan kepada kami, ia berkata: Abdurrahman bin Mahdi menceritakan kepada kami, dari Mu’awiyah bin Shalih, dari Sulaim149 bin Amir Al Kala’i, dari Ausath bin Amir Al Bajali, ia berkata: Aku pernah datang ke Madinah setelah wafatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Lalu aku bertemu dengan Abu Bakar yang kebetulan sedang berkhutbah di hadapan orang-orang. Abu Bakar berkata: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di hadapan kami pada permulaan tahun lalu beliau menangis tersedu-sedu sebanyak tiga kali, kemudian beliau bersabda, “Wahai manusia, mintalah kepada Allah SWT keselamatan, sesungguhnya seseorang tidak diberikan (dengan perkara) seperti keyakinan setelah keselamatan, dan tidak ada yang lebih memberatkan dari rasa keraguan setelah kekujuran. Wajiblah atas kalian berlaku jujur, sesungguhnya kejujuran dapat memberikan petunjuk kepada kebaikan, dan keduanya (kejujuran dan kebaikan dapat menghantarkan kalian) ke dalam surga. Takutlah kalian berlaku dusta, sesungguhnya dusta itu dapat mengakibatkan penyelewengan, dan keduanya (dusta dan penyelewengan dapat menghantarkan kalian) ke dalam neraka.”150 Yang dimaksud dengannya adalah orang yang melakukan kejujuran dan kebaikan, atau orang yang melakukan dusta dan penyelewengan, yang dapat masuk ke dalam surga atau neraka. Jadi pelakunya, bukan zat perbuatannya. [1:104]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi