HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn Hibban

1. Sahih Ibn Hibban

صحيح ابن حبان

981

صحيح ابن حبان ٩٨١: أَخْبَرَنَا عِمْرَانُ بْنُ مُوسَى بْنِ مُجَاشِعٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عِيسَى الْمِصْرِيُّ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، قَالَ‏:‏ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، عَنْ أَيُّوبَ بْنِ هَانِئٍ، عَنْ مَسْرُوقِ بْنِ الأَجْدَعِ، عَنِ ابْنِ مَسْعُودٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ يَوْمًا، فَخَرَجْنَا مَعَهُ، حَتَّى انْتَهَيْنَا إِلَى الْمَقَابِرِ، فَأَمَرَنَا فَجَلَسْنَا، ثُمَّ تَخَطَّى الْقُبُورَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَبْرٍ مِنْهَا فَجَلَسَ إِلَيْهِ، فَنَاجَاهُ طَوِيلاً، ثُمَّ رَجَعَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَاكِيًا، فَبَكَيْنَا لِبُكَاءِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا، فَتَلَقَّاهُ عُمَرُ رِضْوَانُ اللهِ عَلَيْهِ وَقَالَ‏:‏ مَا الَّذِي أَبْكَاكَ يَا رَسُولَ اللهِ، فَقَدْ أَبْكَيْتَنَا وَأَفْزَعْتَنَا‏؟‏ فَأَخَذَ بِيَدِ عُمَرَ، ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَيْنَا، فَقَالَ‏:‏ أَفْزَعَكُمْ بُكَائِي‏؟‏ قُلْنَا‏:‏ نَعَمْ، فَقَالَ‏:‏ إِنَّ الْقَبْرَ الَّذِي رَأَيْتُمُونِي أُنَاجِي قَبْرُ آمِنَةَ بِنْتِ وَهْبٍ، وَإِنِّي سَأَلْتُ رَبِّي الاِسْتِغْفَارَ لَهَا، فَلَمْ يَأْذَنْ لِي، فَنَزَلَ عَلَيَّ‏:‏ ‏{‏مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ‏}‏، فَأَخَذَنِي مَا يَأْخُذُ الْوَلَدُ لِلْوَالِدِ مِنَ الرِّقَةِ، فَذَلِكَ الَّذِي أَبْكَانِي‏.‏ أَلاَ وَإِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ، فَزُورُوهَا، فَإِنَّهَا تُزَهِّدُ فِي الدُّنْيَا وَتُرَغِّبُ فِي الآخِرَةِ‏.‏
Shahih Ibnu Hibban 981: Imran bin Musa bin Mujasyi’ mengabarkan kepada kami, ia berkata: Ahmad bin Isa Al Mishri menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Wahab menceritakan kepada kami, ia berkata: Ibnu Juraij menceritakan kepada kami, dari Ayub bin Hani’, dari Masruq bin Al Ajda’, dari Ibnu Mas’ud, bahwa suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam keluar dan kami ikut keluar bersama beliau hingga sampai ke suatu pemakaman. Beliau menyuruh kami kami duduk lalu kami semua duduk. Kemudian beliau beijalan melewati kuburan-kuburan hingga berhenti di satu kuburan. Beliau duduk dihadapannya lalu berdoa sangat lama. Setelah itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kembali dalam keadaan menangis. Melihat beliau menangis kami pun ikut menangis. Kemudian beliau datang menghampiri kami dan Umar RA berbicara kepadanya. Umar bertanya, “Apa yang membuat engkau menangis wahai Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, sungguh engkau telah membuat kami menangis dan kaget?” Beliau lalu meraih tangan Umar dan datang menghampiri kami lalu bertanya, “Apakah kalian kaget dengan tangisku?”. Kami menjawab: “Iya.” Beliau kemudian bersabda: “Sesungguhnya kuburan yang kalian lihat aku bermunajat di sana adalah kuburan Aminah binti Wahab (Ibu Rasulullah SAW). Sesungguhnya tadi aku memohonkan ampunan untuknya kepada Tuhanku, namun Dia tidak mengizinkannya. Kemudian turunlah atasku ayat: “Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik.” (Qs. At-Taubah [9]: 113) Allah SWT lalu menggandengku sebagaimana seorang anak yang mengandeng orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Itulah yang membuat aku menangis. Ingatlah, sesungguhnya dahulu aku pernah melarang kalian berziarah kubur, maka (sekarang) berziarah kuburlah. Sesungguhnya berziarah kubur itu dapat membuat kalian zuhud dalam urusan dunia dan membuat cinta pada urusan akhirat. ” [5:5]

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi