HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn khuzaimah

2. Shalat

صحيح ابن خزيمة

332

صحيح ابن خزيمة ٣٣٢: نا عَبْدُ الْجَبَّارِ بْنُ الْعَلَاءِ، نا سُفْيَانُ قَالَ: حَفِظْنَاهُ مِنَ الزُّهْرِيِّ قَالَ: أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ، عَنْ عَائِشَةَ، ح وَحَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ الضَّبِّيُّ، وَسَعِيدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْمَخْزُومِيِّ قَالَا: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ «يُصَلِّي الْعَصْرَ وَالشَّمْسُ طَالِعَةٌ فِي حُجْرَتِي لَمْ يَظْهَرِ الْفَيْءُ بَعْدُ» قَالَ أَحْمَدُ: فِي حُجْرَتِهَا قَالَ أَبُو بَكْرٍ: الظُّهُورِ عِنْدَ الْعَرَبِ يَكُونُ عَلَى مَعْنَيَيْنِ أَحَدُهُمَا أَنْ يَظْهَرَ الشَّيْءُ حَتَّى يُرَى وَيُتَبَيَّنُ فَلَا خَفَاءَ، وَالثَّانِي أَنْ يَغْلِبَ الشَّيْءُ عَلَى الشَّيْءِ كَمَا يَقُولُ الْعَرَبُ: ظَهَرَ فُلَانٌ عَلَى فُلَانٍ، وَظَهَرَ جَيْشُ فُلَانٍ عَلَى جَيْشِ فُلَانٍ أَيْ غَلَبَهُمْ، فَمَعْنَى قَوْلِهَا: لَمْ يَظْهَرِ الْفَيْءُ بَعْدُ، أَيْ لَمْ يَتَغَلَّبِ الْفَيْءُ عَلَى الشَّمْسِ فِي حُجْرَتِهَا، أَيْ لَمْ يَكُنِ الظِّلُّ فِي الْحُجْرَةِ أَكْثَرَ مِنَ الشَّمْسِ حِينَ صَلَاةِ الْعَصْرِ
Shahih Ibnu Khuzaimah 332: Abdul Jabar bin Al Ala' mengabarkan kepada kami, Sufyan mengabarkan kepada kami, ia berkata, kami menghafalnya dari Az-Zuhri, ia berkata, Urwah mengabarkan hadits kepadaku dari Aisyah, Ha'. Ahmad bin Abdah Adh-Dhabbi menceritakan kepada kami dan Said bin Abdur-rahman bin Al Makhzum. Mereka berkata, Sufyan menceritakan kepada kami dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah RA, “Sesungguhnya Nabi pernah melaksanakan shalat Ashar sementara matahari masih menyengat di kamarku dan bayang-bayang belum nampak.”450 Ahmad berkata, “Dikamar Aisyah.” Abu Bakar berkata: Kata ‘Azh-Zhuhur’ menurut orang Arab memiliki dua arti; Pertama, sesuatu yang nampak hingga bisa dilihat dan jelas di mana tidak ada kesamaran lagi; Kedua, sesuatu mengalahkan sesuatu yang lain sebagaimana dikemukakan oleh orang Arab “Zhahara Fulanan ‘Ala Fulanin’ dan ‘Zhahara jaisyu fulanin ‘Ala Jaisyi fulanin’ maksudnya mengalahkan mereka. Maka arti ucapan 'Lam yadzhar al fa'iu ba’du’ artinya bayang-bayang belum mengalahkan matahari di kamarnya. Maksudnya bayangan di kamar tidak lebih banyak dari cahaya matahari saat shalat Ashar.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi