HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn khuzaimah

2. Shalat

صحيح ابن خزيمة

379

صحيح ابن خزيمة ٣٧٩: ناه بُنْدَارٌ، نا أَبُو عَاصِمٍ، أَخْبَرَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ الْمَلِكِ بْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَيْرِيزٍ، وَحَدَّثَنَاهُ يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدَّوْرَقِيُّ، نا رَوْحٌ، نا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ الْمَلَكِ بْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ، أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مُحَيْرِيزٍ، أَخْبَرَهُ، وَكَانَ يَتِيمًا فِي حِجْرِ أَبِي مَحْذُورَةَ بْنِ مِعْيَرٍ حِينَ جَهَّزَهُ إِلَى الشَّامِ، فَقُلْتُ لِأَبِي مَحْذُورَةَ: إِنِّي خَارِجٌ إِلَى الشَّامِ، وَإِنِّي أُسْأَلُ عَنْ تَأْذِينِكَ، فَذَكَرَ الْحَدِيثَ بِطُولِهِ إِلَّا أَنَّ بُنْدَارًا قَالَ فِي الْخَبَرِ: مِنْ أَوَّلِ الْأَذَانِ وَأَلْقَى عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التَّأْذِينَ هُوَ نَفْسِهِ، فَقَالَ: قُلْ: " اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، ثُمَّ ذَكَرَ بَقِيَّةَ الْأَذَانِ مِثْلَ خَبَرِ مَكْحُولٍ، عَنِ ابْنِ مُحَيْرِيزٍ، وَلَمْ يَذْكُرِ الْإِقَامَةَ، وَزَادَ فِي الْحَدِيثِ زِيَادَةً كَثِيرَةً قَبْلَ ذِكْرِ الْأَذَانِ وَبَعْدَهُ، وَقَالَ الدَّوْرَقِيُّ قَالَ فِي أَوَّلِ الْأَذَانِ: اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ " وَبَاقِي حَدِيثِهِ مِثْلُ لَفْظِ بُنْدَارٍ، وَهَكَذَا رَوَاهُ رَوْحٌ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، عَنْ عُثْمَانَ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ أُمِّ عَبْدِ الْمَلَكِ بْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ، عَنْ أَبِي مَحْذُورَةَ قَالَ فِي أَوَّلِ الْأَذَانِ: اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، لَمْ يَقُلْهُ أَرْبَعًا، قَدْ خَرَّجْتُهُ فِي بَابِ التَّثْوِيبِ فِي أَذَانِ الصُّبْحِ، وَرَوَاهُ أَبُو عَاصِمٍ وَعَبْدُ الرَّزَّاقِ، عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ، وَقَالَا فِي أَوَّلِ الْأَذَانِ: اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ قَالَ أَبُو بَكْرٍ: فَخَبَرُ ابْنِ أَبِي مَحْذُورَةَ ثَابِتٌ صَحِيحٌ مِنْ جِهَةِ النَّقْلِ، وَخَبَرُ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَاقَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ، عَنْ أَبِي ثَابِتٍ صَحِيحٌ مِنْ جِهَةِ النَّقْلِ؛ لِأَنَّ ابْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ قَدْ سَمِعَهُ مِنْ أَبِيهِ، وَمُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ قَدْ سَمِعَهُ مِنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ الْحَارِثِ التَّيْمِيِّ، وَلَيْسَ هُوَ مِمَّا دَلَّسَهُ مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ، وَخَبَرُ أَيُّوبَ وَخَالِدٍ، عَنْ أَبِي قِلَابَةَ، عَنْ أَنَسٍ صَحِيحٌ لَا شَكَّ وَلَا ارْتِيَابَ فِي صِحَّتِهِ، وَقَدْ دَلَّلْنَا عَلَى أَنَّ الْآمِرَ بِذَلِكَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا غَيْرُهُ، فَأَمَّا مَا رَوَى الْعِرَاقِيُّونَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ فَقَدْ ثَبَتَ مِنْ جِهَةِ النَّقْلِ وَقَدْ خَلَطُوا فِي أَسَانِيدِهِمُ الَّتِي رَوَوْهَا عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدٍ فِي تَثْنِيَةِ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ جَمِيعًا، فَرَوَاهُ الْأَعْمَشُ، عَنْ عَمْرِو بْنِ مُرَّةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى قَالَ: حَدَّثَنَا أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ زَيْدٍ لَمَّا رَأَى الْأَذَانَ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرَهُ فَقَالَ: عَلِّمْهُ بِلَالًا، فَقَامَ بِلَالٌ فَأَذَّنَ مَثْنَى مَثْنَى، وَأَقَامَ مَثْنَى مَثْنَى، وَقَعَدَ قَعْدَةً
Shahih Ibnu Khuzaimah 379: Bundar mengabarkan kepada kami, Abu Ashim mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz bin Abdul Mulk bin Abu Mahdzurah mengabarkan kepadaku dari Abdullah bin Muhairiz, Ya'kub bin Ibrahim Ad- Dauruqi menceritakannya kepada kami, Rauh mengabarkan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Abdul Aziz bin Abdul Mulk bin Mahdzurah mengabarkan kepada kami, sesungguhnya Abdullah bin Muhairiz mengabarkan kepadanya -ia adalah sosok anak yatim di bawah pengasuhan Abu Mahdzurah bin Mi'yar- saat ia hendak bergegas menuju syam, aku katakan kepada Abu Mahdzurah, "Sesungguhnya aku pergi keluar menuju kawasan Syam dan sesungguhnya aku bertanya mengenai adzanmu," lalu ia menyebutkan hadits dengan redaksi yang panjang. Hanya saja Bundar pernah berkata dalam khabar; Dari permulaan adzan, dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri yang mengajarkan kumandang adzan tersebut. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Katakanlah! Allaahu akbar allaahu Akbar, Allaahu akbar, allaahu akbar", kemudian beliau menyebutkan redaksi adzan yang tersisa seperti yang terdapat dalam hadits Makhul dari Ibnu Muhairiz dan ia tidak menyebutkan redaksi iqamah. Dalam hadits tersebut ia menambahkan beberapa tambahan sebelum menyebutkan redaksi adzan dan yang setelahnya." Ad-Dauruqi berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda mengenai permulaan adzan; Allaahu akbar, allahu akbar serta redaksi yang tersisa seperti redaksi hadits Bundar." 498 Demikianlah Rauh meriwayatkan hadits dari Ibnu Juraij dari Utsman bin As-Saib dari Ummu Abdul Mulk bin Abu Mahdzurah dari Abu Mahdzurah. Ia menyebutkan permulaan adzan, "Allahu akbar, Allaahu Akbar" dengan tidak mengatakan sebanyak empat kali. Aku meriwayatkan hadits yang berkenaan dengan pemberian pahala adzan untuk shalat Subuh. Abu Ashim dan Abdur-Razaq menceritakan hadits dari Ibnu Juraij, keduanya berkata mengenai permulaan adzan; Allaahu akbar, allaahu akbar-Allaahu akbar, Allaahu Akbar. Abu Bakar berkata, "Hadits Ibnu Abu Mahdzurah tetap shahih dari sisi penukilan hadits. 499 serta hadits Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Ibrahim dari Muhammad bin Abdullah bin Zaid bin Abdu Rabih dari ayahku adalah kuat dan shahih dari sisi penukilan hadits, karena Ibnu Muhammad bin Abdullah bin Zaid telah mendengarnya dari ayahnya sementara Muhammad bin Ishaq telah mendengarnya dari Muhammad bin Ibrahim bin Al Harits At-Taimi. Hadits ini tidak termasuk hadits yang dianggap mudallas (65/1) oleh Muhammad bin Ishaq. Hadits Ayub dan Khalid berasal dari Abu Qilabah dari Anas adalah shahih dan tidak diragukan annya. Kami telah ditunjukkan bahwa orang yang memerintahkan hal tersebut dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bukan sosok lainnya. Adapun hadits yang diriwayatkan oleh orang-orang Irak yang berasal dari Abdullah bin Zaid adalah tetap (tidak terbantah) dari sisi nakl, namun dari sisi sanad-sanad yang mereka riwayatkan dari Abdullah bin Zaid mengenai mengumandangkan adzan dua kali-dua kali dan iqamah, semuanya adalah salah. Al A'masy meriwayatkan hadits dari Amr bin Murah dari Abdurrahman bin Abu Laila, ia berkata, "Para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan kepada kami bahwa Abdullah bin Zaid saat bermimpi adzan, ia lalu mendatangi Nabi dan memberitahukan mimpinya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Ajarkanlah kepada Bilat lalu Bilal berdiri kemudian mengumandangkan adzan dua kali-dua kali lalu mengumandangkan iqamah dua kali-dua kali lalu ia duduk sekali."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi