Shahih Ibnu Khuzaimah 416: Bundar mengabarkan kepada kami Yahya bin Said mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Amr, Ayahku menceritakan kepadaku dari kakekku, ia berkata, “Aku pernah berada di sisi Muawiyah bin Abu Sufyan, lalu ada seorang muadzin mengumandangkan adzan, 'Allaahu akbar Allaahu akbar’. Muawiyah lalu mengucapkan, 'Allaahu akbar Allaahu Akbar.' Lalu muadzin mengumandangkan, 'Asyhadu allaa ilaaha Illallaah.' Muawiyah lalu mengucapkan, 'Asyhadu allaa Ilaaha Illallah. Lalu muadzin mengumandangkan, 'Asyhadu Anna Muhammadar-Rasuulullah.’ Muawiyah lalu mengucapkan, 'Asyhadu Anna Muhammadar-Rasulullah.' Lalu muadzin mengumandangkan, 'Hayya Alash- shalaah.' Muawiyah lalu mengucapkan, 'Laa haula walaa quwwata illa billaah.' Lalu muadzin mengumandangkan, 'Hayya Alal Falaah.' Muawiyah lalu mengucapkan, 'Laa haula walaa quwwata illa billaah. Lalu muadzin mengumandangkan, 'Allaahu akbar Allaahu akbar laa ilaaha Illallaah.' Muawiyah lalu mengucapkan, 'Allaahu Akbar allaahu akbar Laa Ilaaha Illallaah.' lalu muawiyah berkata, ' Demikianlah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda'.” 540 Abu Bakar berkata "Dan, hadits Umar bin Khaththab yang terdapat pada bab ini telah aku riwayatkan dalam bab lain.” Abu Bakar berkata. "Maksud dari hadits Ummu Habibah, bahwa Rasulullah berkata sebagaimana yang dikumandangkan oleh seorang muadzin hingga selesai. kecuali kumandang 'Hayya alash-shalaah hayya alal falaah.’ Demikian pula maksud hadits Abu Said, maka ucapkanlah sebagaimana yang muadzin kumandangkan, kecuali kumandang 'Hayya alash-shalah, hayya alal falaah.' Sementara hadits Umar bin Al Khattab dan Muawiyah menjelaskan dua hadits tersebut.” Telah dijelaskan di dalam hadits Umar dan Muawiyah, sesungguhnya orang yang mendengar kumandang adzan shalat dari seorang muadzin, maka ia harus mengucapkan sebagaimana yang dikumandangkan muadzin tersebut, kecuali ucapan “hayya alash-shalaah, hayya alal falaah." Ia berkata, “Apabila seorang muadzin mengumandangkan 'Hayya alash-shalah, hayya alal falaah' maka ucapan 'La haula walaa quwwata illaa billaah' adalah bagi orang yang akan mengerjakan shalat, sementara seorang muadzin tidak harus mengucapkan, "La haula walaa quwwata illaa billaah” saat adzan. Ucapan ini berasal dari orang yang mendengarkan suara muadzin bukan apa yang dikumandangkan oleh seorang muadzin.