HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn khuzaimah

2. Shalat

صحيح ابن خزيمة

545

صحيح ابن خزيمة ٥٤٥: نا عَلِيُّ بْنُ حُجْرٍ السَّعْدِيُّ، نا إِسْمَاعِيلُ - يَعْنِي ابْنَ جَعْفَرٍ - نا يَحْيَى بْنُ عَلِيِّ بْنِ يَحْيَى بْنِ خَلَّادِ بْنِ رَافِعٍ الزُّرَقِيُّ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، عَنْ رِفَاعَةَ بْنِ رَافِعٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَيْنَمَا هُوَ جَالِسٌ فِي الْمَسْجِدِ يَوْمًا - قَالَ رِفَاعَةُ: وَنَحْنُ مَعَهُ - إِذْ جَاءَ رَجُلٌ كَالْبَدَوِيِّ فَصَلَّى فَأَخَفَّ صَلَاتَهُ، ثُمَّ انْصَرَفَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَعَلَيْكَ، فَارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ» ، فَرَجَعَ فَصَلَّى، ثُمَّ جَاءَ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَرَدَّ عَلَيْهِ، وَقَالَ: «ارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ» ، فَفَعَلَ ذَلِكَ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلَاثًا، كُلُّ ذَلِكَ يَأْتِي النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَلَيْهِ، وَيَقُولُ: «وَعَلَيْكَ، فَارْجِعْ فَصَلِّ فَإِنَّكَ لَمْ تُصَلِّ» ، فَخَافَ النَّاسُ وَكَبُرَ عَلَيْهِمْ أَنْ يَكُونَ مَنْ أَخَفَّ صَلَاتَهُ لَمْ يُصَلِّ، فَقَالَ الرَّجُلُ فِي آخِرِ ذَلِكَ: فَأَرِنِي أَوْ عَلِّمْنِي فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ أُصِيبُ وَأُخْطِئُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَجَلْ، إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَتَوَضَّأْ كَمَا أَمَرَكَ اللَّهُ، ثُمَّ تَشَهَّدْ، فَأَقِمْ، ثُمَّ كَبِّرْ، فَإِنْ كَانَ مَعَكَ قُرْآنٌ فَاقْرَأْ بِهِ وَإِلَّا فَاحْمَدِ اللَّهَ، وَكَبِّرْهُ، وَهَلِّلْهُ، ثُمَّ ارْكَعْ فَاطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ اعْتَدِلْ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ فَاعْتَدِلْ سَاجِدًا، ثُمَّ اجْلِسْ فَاطْمَئِنَّ جَالِسًا، ثُمَّ قُمْ، فَإِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ فَقَدْ تَمَّتْ صَلَاتُكَ، وَإِنِ انْتَقَصْتَ مِنْهَا شَيْئًا انْتَقَصْتَ مِنْ صَلَاتِكِ» قَالَ: وَكَانَتْ هَذِهِ أَهْوَنُ عَلَيْهِمْ مِنَ الْأُولَى، أَنَّ مَنِ انْتَقَصَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا انْتَقَصَ مِنْ صَلَاتِهِ وَلَمْ يَذْهَبْ كُلُّهَا
Shahih Ibnu Khuzaimah 545: Ali bin Hujr As-Sa’di mengabarkan kepada kami, Ismail —yaitu Ibnu Hujr— mengabarkan kepada kami, Yahya bin Ali bin yahya bin Khalad bin Rafi’ Az-Zuraqi dari ayahnya, dari kakeknya dari Rifaah bin Rafi’, "Pada suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam duduk di masjid —Rifaah berkata, “Sementara saat itu kami bersama beliau— tiba-tiba seorang laki-laki datang, sepertinya ia adalah orang Badui, kemudian ia melaksanakan shalat dengan cepat lalu selesai dan berpaling. Kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, “Wa alaika, kembalilah dan shalatlah, sesungguhnya kamu belum melaksanakan shalat." Ia lalu kembali dan melaksanakan shalat lagi, kemudian datang dan mengucapkan salam kepada Nabi, lalu beliau membalas salamnya. Beliau bersabda, “wa alaika Kembalilah lalu shalatlah, sesungguhnya kamu belum melaksanakan shalat” Orang A'rabi tersebut melakukan hal itu hingga dua atau tiga kali. Dan, setiap selesai ia mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, lalu beliau mengucap salam dan bersabda, “Wa alaika, kembalilah lalu shalatlah lagi, karena sesungguhnya kamu belum melakukan shalat.” Banyak orang menjadi takut dan mereka membesar-besarkan masalah (71-ba') lalu berasumsi bahwa barang siapa yang mempercepat pelaksanaan shalat, maka ia dianggap belum melaksanakan shalat. Laki-laki tersebut diakhir pembicaraan ia berkata, “Beritahukanlah aku atau ajarilah aku, karena aku adalah manusia biasa yang bisa benar dan bisa salah.” Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Tentu! Apabila engkau melaksanakan shalat, maka berwudhulah sebagaimana Allah SWT memberitahukanmu, kemudian bacalah syahadat, lalu dirikanlah shalat, kemudian lakukanlah takbiratul Ihram. Apabila engkau mampu membaca Al Qur'an, maka bacalah dan apabila tidak, maka bacalah hamdalah, bacalah takbir dan tahlil kemudian rukulah, dan thuma'ninah-lah dalam rukuk, kemudian i'tidal-lah dalam berdiri, lalu bersujudlah, dan i'tidal-lah dalam sujud, kemudian duduklah lalu duduklah, dan thuma'ninah-lah dalam duduk, kemudian bangunlah. Apabila kamu melakukan hal tersebut, maka shalatmu telah sempurna. Apabila hal-hal tersebut kurang, maka berkuranglah nilai shalatmu.684 Perawi berkata, “Hal ini lebih ringan dari keterangan pertama bahwa barang siapa yang berkurang sedikit saja dari hal tersebut, maka pahala shalatnya juga berkurang, tetapi tidak lenyap semuanya.”

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi