HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Sahih Ibn khuzaimah

2. Shalat

صحيح ابن خزيمة

607

صحيح ابن خزيمة ٦٠٧: نا الْحَسَنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، وَأَبُو يَحْيَى مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ الْبَزَّازُ قَالَا: حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ، نا ابْنُ جُرَيْجٍ، أَخْبَرَنِي مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَكَعَ قَالَ: «اللَّهُمَّ لَكَ رَكَعْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَلَكَ أَسْلَمْتُ، أَنْتَ رَبِّي، خَشَعَ سَمْعِي وَبَصَرِي وَمُخِّي وَعَظْمِي وَعَصَبِي وَمَا اسْتَقَلَّتْ بِهِ قَدَمَيَّ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ» ، جَمِيعُهُمَا لَفْظًا وَاحِدًا، غَيْرُ أَنَّ مُحَمَّدًا قَالَ قَالَ: حَدَّثَنِي مُوسَى بْنُ عُقْبَةَ، وَقَالَ: «وَعِظَامِي» قَالَ أَبُو بَكْرٍ: وَخَبَرُ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ مِنْ هَذَا الْبَابِ. وَكَذَلِكَ خَبَرُ مُطَرِّفٍ، عَنْ عَائِشَةَ وَفِي خَبَرِ إِبْرَاهِيمَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدِ بْنِ عَبَّاسٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنِ ابْنِ [ص:307] عَبَّاسٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «وَأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ» ، مَا بَانَ وَثَبَتَ أَنَّ لِلْمُصَلِّي فَرِيضَةً أَنْ يَدْعُوَ أَوْ يَجْتَهِدَ فِي سُجُودِهِ، وَإِنْ كَانَ مَا يَدْعُو بِهِ لَيْسَ مِنَ الْقُرْآنِ إِذِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا خَاطَبَهُمْ بِهَذَا الْأَمْرِ، وَهُمْ فِي مَكْتُوبَةٍ يُصَلُّونَهَا خَلْفَ الصِّدِّيقِ، لَا فِي تَطَوُّعٍ، وَفِي خَبَرِ ابْنِ أَبِي الزِّنَادِ، وَعَنْ مُوسَى بْنِ عُقْبَةَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ الْفَضْلِ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هُرْمُزَ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي رَافِعٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ كَبَّرَ فَرَفَعَ يَدَيْهِ، ثُمَّ قَالَ: «وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ» ، فَذَكَرَ الدُّعَاءَ بِتَمَامِهِ مَا بَانَ وَثَبَتَ أَنَّ الدُّعَاءَ فِي الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ - وَإِنْ لَيْسَ ذَلِكَ الدُّعَاءُ فِي الْقُرْآنِ - جَائِزٌ لَا كَمَا قَالَ مَنْ زَعَمَ أَنَّ مَنْ دَعَا فِي الْمَكْتُوبَةِ بِمَا لَيْسَ فِي الْقُرْآنِ فَسَدَتْ صَلَاتُهُ حَتَّى زَعَمَ أَنَّ مَنْ قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ فِي الْمَكْتُوبَةِ فَسَدَتْ صَلَاتُهُ، وَزَعَمَ أَنَّهُ لَيْسَ فِي الْقُرْآنِ: لَا حَوْلَ، وَزَعَمَ أَنَّهُ إِنِ انْفَرَدَ فَقَالَ: لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ جَازَ؛ لِأَنَّ فِي الْقُرْآنِ {لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ} [الكهف: 39] فَيُقَالَ لَهُ فَهَذِهِ الْأَلْفَاظُ الَّتِي ذَكَرْنَاهَا عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي افْتِتَاحِ الصَّلَاةِ وفِي الرُّكُوعِ، وَمَا سَنَذْكُرُهُ بِمَشِيئَةِ اللَّهِ وَإِرَادَتِهِ عِنْدَ رَفْعِ الرَّأْسِ مِنَ الرُّكُوعِ، وَفِي السُّجُودِ، وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ، وَبَعْدَ الْفَرَاغِ مِنَ التَّشَهُّدِ قَبْلَ السَّلَامِ، وَأَمْرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُصَلِّي بِأَنْ يَتَخَيَّرَ مِنَ الدُّعَاءِ مَا أَحَبَّ بَعْدَ التَّشَهُّدِ فِي أَيِّ مَوْضِعٍ مِنَ الْقُرْآنِ، وَقَدْ دَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَوَّلِ صَلَاتِهِ، وَفِي الرُّكُوعِ، وَعِنْدَ رَفْعِ الرَّأْسِ مِنَ الرُّكُوعِ، وَفِي السُّجُودِ، وَبَيْنَ السَّجْدَتَيْنِ بِأَلْفَاظٍ لَيْسَتْ تِلْكَ الْأَلْفَاظُ فِي الْقُرْآنِ، فَجَمِيعُ ذَلِكَ يَنُصُّ عَلَى ضِدِّ مَقَالَةِ مَنْ زَعَمَ أَنَّ صَلَاةَ الدَّاعِي بِمَا لَيْسَ فِي الْقُرْآنِ تَفْسُدُ
Shahih Ibnu Khuzaimah 607: Al Hasan bin Muhammad dan Abu Yahya Muhammad bin Abduirahim Al Bazzaz mengabarkan kepada kami, keduanya berkata, Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami, Ibnu Juraij mengabarkan kepada kami, Musa bin Uqbah mengabarkan kepada kami dari Abdullah bin Al Fadl dari Abdurrahman Al Araj. Dari Ubaidullah bin Abu Rafi’ dari Ali bin Abu Thalib: Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam apabila melakukan ruku, beliau mengucapkan, Ya Allah kepada engkau aku ruku, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Engkau adalah Tuhanku. Pendengaranku, penglihatanku, otakku, tulangku dan ototku tunduk kepada-Mu serta langkahku karena Allah Tuhan semesta Alam. “757 Seluruhnya dengan redaksi yang sama, hanya saja Muhammad berkata: ia berkata, “Musa bin Uqbah menceritakan kepadaku dan ia berkata dari bab ini.” Demikian pula hadits Matharrif dari Aisyah. Dalam hadits Ibrahim bin Abdullah bin Ma’bad bin Abbas dari ayahnya dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Adapun sujud, maka bersungguh-sungguhlah kalian berdoa di dalamnya" merupakan sesuatu yang jelas dan tetap hukumnya bahwa hal itu adalah kewajiban bagi orang yang melaksanakan shalat agar berdoa atau bersungguh-sungguh berdoa di dalam sujudnya, sekalipun apa yang dibaca bukan merupakan ayat Al Qur'an. Hal ini karena Nabi memerintahkan saat mereka berada dalam shalat wajib di belakang Abu Bakar Ash-Shidiq, tidak dalam shalat sunnah. Dalam hadits Ibnu Abu Az-Zinad, dari Musa bin Uqbah, dari Abdullah bin Fadl dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Ubaidillah bin Abu Rafi’ dari Ali bin Abu Thalib, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, sesungguhnya beliau apabila melaksanakan shalat wajib, maka beliau bertakbir dengan mengangkat kedua tangan, lalu beliau bersabda, “Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi" lalu beliau menyebutkan doa dengan sempurna. Ini merupakan sesuatu yang jelas dan nyata bahwa doa dalam shalat wajib sekalipun tidak terdapat dalam Al Qur'an, tetap diperbolehkan. Tidak sebagaimana yang diasumsikan; bahwa yang berdoa dengan doa yang tidak terdapat di dalam Al Qur'an saat melaksanakan shalat, maka shalatnya rusak, sehingga ia berasumsi bahwa orang yang mengucapkan kalimat, ‘La haula walaa quwwata illaa billaah' dalam shalat wajib, maka shalatnya rusak. Sebab berasumsi bahwa di dalam ayat Al Qur'an tidak ada redaksi 'la haula', namun ia beranggapan bahwa apabila bacaan tersebut disendirikan lalu diucapkan dengan kalimat 'Laa quwwata illaa billaah', maka diperbolehkan758 karena di dalam Al Qur'an (78-alif) terdapat redaksi 'Laa quwwata illaa billaah. Redaksi- redaksi yang kami kemukakan ini berasal dari Nabi, bab tentang pembukaan shalat dan di dalam ruku’. Adapun doa yang akan kami sebutkan di atas —insya Allah— saat nabi bangun dari ruku’, di dalam sujud di antara dua sujud serta setelah selesai dari doa tasyahud sebelum salam. Perintah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam kepada orang yang shalat agar memilih doa yang ia sukai setelah doa tasyahud, berada dalam Ayat Al Qur'an yang mana? Nabi telah berdoa diawal shalat, dalam ruku saat mengangkat kepala dari ruku, di dalam sujud dan di antara dua sujud dengan redaksi-redaksi yang tidak ada dalam Al Qur'an, dan semua itu berdasarkan hadits. Hal ini tentu bertolak belakang dengan pendapat orang yang bersumsi bahwa shalat orang yang berdoa dengan doa-doa yang tidak ada di dalam Al Qur'an menjadi rusak.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi