Musnad Ahmad 216: Telah menceritakan kepada kami [Abu Nuh Qurad] Telah menceritakan kepada kami [Ikrimah Bin 'Ammar] Telah menceritakan kepada kami [Simak Al Hanafi Abu Zumail] Telah menceritakan kepadaku [Ibnu Abbas] Telah menceritakan kepadaku [Umar] dia berkata:
Ketika hari perang Badar, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melihat kepada sahabat sahabatnya yang berjumlah tiga ratus lima puluh dan beliau melihat kepada orang-orang musyrik yang berjumlah seribu lebih, maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadap ke arah Qiblat dan menengadahkan tangan sedang beliau mengenakan selendang dan sarung, kemudian beliau berdoa: "Ya Allah manakah yang telah Engkau janjikan kepadaku, tunjukkan apa yang telah Engaku janjikan kepadaku, ya Allah jika Engkau binasakan kelompok kecil dari ummat Islam ini, niscaya Engkau tidak akan disembah di bumi ini untuk selamanya." Umar berkata: "Maka beliau tidak henti hentinya memohon pertolongan dan berdoa kepada Rabbnya sampai-sampai selendangnya terjatuh, kemudian Abu Bakar mendatanginya dan mengembalikan selendang beliau dan mendampinginya dari belakang kemudian berkata: "Wahai Nabiyullah sudah cukup pengaduanmu kepada Rabbmu karena Dia pasti akan memenuhi janji-Nya kepadamu." Maka Allah Ta'ala menurunkan: {(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.} (Al Anfal: 9) maka pada hari itu bertemulah dua pasukan dan Allah menghancurkan orang-orang musyrik, diantara mereka yang terbunuh berjumlah tujuh puluh orang dan tertawan tujuh puluh orang, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bermusyawarah dengan Abu Bakar, Ali dan Umar, Abu Bakar berkata: "Wahai Nabiyullah mereka adalah anak paman, keluarga dekat dan saudara-saudara kita, maka saya berpendapat engkau ambil dari mereka uang tebusan, sehingga apa yang kita ambil dari mereka menjadi kekuatan bagi kita atas orang-orang kafir, dan mudah-mudahan Allah akan memberi hidayah kepada mereka, sehingga mereka bisa menjadi penguat bagi kita." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apa pendapatmu wahai Ibnul Khaththab?" Maka Umar berkata: Aku berkata: "Demi Allah, aku tidak berpendapat seperti pendapat Abu Bakar, akan tetapi aku berpendapat Engkau serahkan kepadaku fulan saudara Umar untuk aku penggal lehernya, dan Engkau serahkan 'Aqil kepada Ali kemudian dia penggal lehernya, dan Engkau serahkan fulan saudara Hamzah kepadanya kemudian dia penggal lehernya, sehingga Allah mengetahui bahwa tidak ada kasih sayang dalam hati kita kepada orang-orang musyrik, mereka adalah para pembesar, para tetua dan para pemimpin mereka." Namun Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam condong kepada pendapat Abu Bakar dan tidak kepada pendapatku." Kemudian beliau mengambil tebusan dari mereka, maka pada esok harinya Umar berkata: Pagi-pagi aku datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba beliau dan Abu Bakar duduk dan keduanya menangis, maka aku bertanya: "Wahai Rasulullah beritahukan kepadaku apa yang membuat engkau dan sahabatmu menangis? Jika aku bisa menangis, aku akan menangis dan jika aku tidak bisa menangis aku akan menangis-nangiskan diri karena kalian berdua menangis." Umar berkata: Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Pendapat yang diajukan sahabatmu berupa tebusan, sungguh telah ditampakkan kepadaku siksa kalian lebih dekat ketimbang pohon yang paling dekat." Dan Allah menurunkan firman-Nya: {Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum dia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi} (Al Anfal: 67) sampai firman-Nya: {Niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar Karena tebusan yang kamu ambil} (Al Anfal: 68) yaitu tebusan, kemudian dihalalkan bagi mereka harta ghanimah (rampasan perang), maka ketika terjadi perang Uhud di tahun berikutnya mereka dihukum akibat apa yang mereka lakukan pada perang Badar berupa mengambil tebusan, sehingga diantara mereka gugur tujuh puluh orang, dan pada saat peperangan para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lari dari beliau, sehingga kedua gigi geraham beliau pecah, kening kepala beliau sobek dan mengalir darah di muka beliau, kemudian Allah menurunkan firman-Nya: {Dan Mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), padahal kamu telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar)} (Ali Imran: 165) sampai firman-Nya: {Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.} (Ali Imran: 165) disebabkan kalian mengambil tebusan.