Musnad Ahmad 3202: Ia mengatakan: Aku membacakan kepada [Abdurrahman] dari [Malik] dan telah menceritakan kepadaku [Ishaq] ia berkata: Telah menceritakan kepada kami [Malik] dari [Zaid bin Aslam] dari ['Atha` bin Yasar] dari [Abdullah bin Abbas] bahwa ia mengatakan: Matahari telah tenggelam sementara Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersama orang-orang yang bersamanya tengah menlakukan shalat, beliau berdiri sangat lama. Ia mengatakan: Sekitar bacaan surat Al Baqarah, ia melanjutkan: Kemudian beliau melakukan ruku' yang lama lalu bangkit dan berdiri lama, tidak lebih lama dari pertama kemudian beliau ruku' lama tapi tidak lebih lama dari ruku' pertama, setelah itu beliau sujud. Lalu beliau berdiri sangat lama, tidak selama berdiri pada raka'at pertama, lalu beliau ruku' sangat lama, tidak selama ruku' yang pertama. Lalu beliau berdiri lama, tidak selama berdiri yang pertama, kemudian beliau ruku' dalam waktu yang lama, tidak selama waktu ruku' yang pertama, lalu beliau sujud, setelah itu beliau pergi sementara matahari telah bersinar kembali. Kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, keduanya tidak tertutup sinarnya (gerhana) di sebabkan kematian seseorang dan bukan pula disebabkan kelahiran seseorang. Maka apabila kalian melihat gerhana, berdzikirlah kepada Allah.” Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, kami melihat engkau sedang mendapatkan sesuatu ditempat berdirimu, dan kami melihat engkau tertawa? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya aku telah melihat surga.” Atau “sungguh surga telah diperlihatkan kepadaku.” Ishaq tidak ragu-ragu (dengan redaksi haditsnya), ia meriwayatkan: “Aku telah melihat surga, kemudian aku mendapatkan buah darinya, kalau sekiranya aku mengambilnya niscaya kalian akan memakannya selama masih ada di dunia. Aku juga melihat neraka, aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan seperti hari itu, dan aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” Para sahabat bertanya: “Mengapa wahai Rasulullah?” Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Mereka banyak yang kufur.” Para sahabat bertanya: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” beliau menjawab: “Tidak, akan tetapi mereka kufur terhadap pemberian suaminya, mereka mengingkari kebaikan suaminya. Jika engkau berbuat baik kepada mereka satu tahun, kemudian mereka melihat satu kesalahan kalian, mereka akan berkata: “sungguh aku tidak pernah melihat kebaikan sedikitpun pada dirimu.”