HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Musnad Ahmed

5. Musnad Sahabat yang Banyak Meriwayatkan Hadits

مسند احمد

/26 Chapter: Musnad Abdullah bin Umar bin Al Khaththab Radliyallahu ta'ala 'anhuma
مسند عبد الله بن عمر بن الخطاب رضي الله تعالى عنهما

5069

Grade Albani:Sanadnya Shahih Sesuai Syarat Syaikhain
مسند أحمد ٥٠٦٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَبْدِ الْمَجِيدِ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ ابْنَ عُمَرَ طَلَّقَ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ فَسَأَلَ عُمَرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا قَبْلَ أَنْ يَمَسَّهَا فَتِلْكَ الْعِدَّةُ الَّتِي أَمَرَ اللَّهُ أَنْ تُطَلَّقَ لَهَا النِّسَاءُ وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ إِذَا سُئِلَ عَنْ الرَّجُلِ يُطَلِّقُ امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ يَقُولُ إِمَّا أَنْتَ طَلَّقْتَهَا وَاحِدَةً أَوْ اثْنَتَيْنِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَهُ أَنْ يُرَاجِعَهَا ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَحِيضَ حَيْضَةً أُخْرَى ثُمَّ يُمْهِلَهَا حَتَّى تَطْهُرَ ثُمَّ يُطَلِّقَهَا إِنْ لَمْ يُرِدْ إِمْسَاكَهَا وَإِمَّا أَنْتَ طَلَّقْتَهَا ثَلَاثًا فَقَدْ عَصَيْتَ اللَّهَ تَعَالَى فِيمَا أَمَرَكَ بِهِ مِنْ طَلَاقِ امْرَأَتِكَ وَبَانَتْ مِنْكَ وَبِنْتَ مِنْهَا
Musnad Ahmad 5069: Telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab bin Abdul Majid] dari [Ayyub] dari [Nafi'] bahwa [Ibnu Umar] menceraikan isterinya ketika haid, ketika kemudian Umar menayakan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun memerintahkan untuk merujuk dan menahannya (Wanita tersebut) hingga mengalami satu kali haid dan tetap menahannya hingga suci lagi, setelah itu ia boleh menceraikannya sebelum digauli. Itulah masa iddah yang diperintahkan oleh Allah dalam menceraikan seorang isteri." Ibnu Umar juga pernah ditanya tentang seseorang yang menceraikan isterinya ketika haid, maka ia pun menjawab, "Meskipun engkau telah menceraikannya satu atau dua kali, sesungguhnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk merujuk dan menahannya hingga mengalami haid satu kali lagi, kemudian menahannya hingga suci setelah itu menceraikannya. Jika ia tidak menghendaki boleh ia menahannya, dan apabila engkau menceraikannya tiga kali maka engkau telah bermaksiat kepada Allah Ta'ala terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepadamu dalam masalah menceraikan isterimu. Engkau jelas darinya dan ia jelas darimu."

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi