Al Mustadrak 119: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami dari Ar-Rabi bin Sulaiman Al Muradi dan Bahr bin Nashr bin Sabiq Al Khaulani. Ar-Rabi' berkata, “Dia menceritakan kepada kami.” Sementara itu, Bahr berkata: Abdullah bin Wahab mengabarkan kepada kami, Hisyam bin Sa'ad mengabarkan kepadaku dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, bahwa Abu Sa'id Al Khudri pemah menemui Nabi ketika beliau sedang sakit demam, dan ketika itu beliau memakai beludru (selimut). Abu Sa'id lalu meletakkan tangannya di atas tubuh beliau, dan dia mendapati panas suhu tubuh Nabi sampai terasa di atas beludru tersebut. Abu Sa'id pun berkata, “Alangkah panasnya demam yang engkau alami, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, "Begitulah, kita diberi cobaan yang berat tapi pahala kita dilipatgandakan." Abu Sa'id lalu bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berat cobaannya?" Beliau menjawab, "Para nabi." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Para ulama." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau menjawab, "Orang-orang shalih." Setelah itu beliau bersabda, "Salah seorang dari mereka dicoba dengan kemiskinan, sampai dia tidak memiliki pakaian kecuali baju yang dia pakai. Dia juga dicoba dengan kutu, sampai merenggut nyawanya. Ketahuilah bahwa salah seorang dari mereka lebih gembira dicoba dengan kemiskinan daripada salah seorang dari kalian yang diberi sesuatu.” Abu Al Abbas menceritakan kepada kami dari Bahr dalam Al Musnad, dari Ar-Rabi dalam Al Fawa'id, dan aku telah menggabungkan keduanya. Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, dan dia berhujjah dengan Hisyam bin Sa'ad. Hadits ini juga memiliki banyak syahid untuk hadits Ashim bin Bahdalah dan Mush'ab bin Sa'ad, dari ayahnya terdapat beberapa jalur yang menguatkan. Al Ala' bin Al Musayyib menguatkan riwayat Ashim bin Bahdalah dengan meriwayatkannya dari Mush'ab bin Sa'ad.