HADITH.One

Indonesian

Support
hadith book logo

Al Mustadrak

1. Al Mustadrak

الـمـسـتـدرك

154

المستدرك ١٥٤: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ إِسْحَاقَ الْفَقِيهُ، أَنْبَأَ مُحَمَّدُ بْنُ أَيُّوبَ، ثنا أَبُو الرَّبِيعِ الزَّهْرَانِيُّ، وَأَحْمَدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ، قَالَا: ثنا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ، عَنِ الصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ، وَحَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ صَالِحِ بْنِ هَانِئٍ، وَاللَّفْظُ لَهُ، ثنا إِبْرَاهِيمُ بْنُ أَبِي طَالِبٍ، ثنا أَبُو قُدَامَةَ، ثنا وَهْبُ بْنُ جَرِيرٍ، ثنا أَبِي، قَالَ: سَمِعْتُ الصَّقْعَبَ بْنَ زُهَيْرٍ، يُحَدِّثُ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْرَابِيٌّ عَلَيْهِ جُبَّةٌ مِنْ طَيَالِسَةٍ مَكْفُوفَةٍ بِالدِّيبَاجِ، فَقَالَ: إِنَّ صَاحِبَكُمْ هَذَا يُرِيدُ رَفْعَ كُلِّ رَاعٍ وَابْنِ رَاعٍ، وَيَضَعُ كُلَّ فَارِسٍ وَابْنَ فَارِسٍ، فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ، فَقَالَ: " إِنَّ نُوحًا لَمَّا حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ دَعَا ابْنَيْهِ فَقَالَ: إِنِّي قَاصٌّ عَلَيْكُمَا الْوَصِيَّةَ: آمُرُكُمَا بِاثْنَيْنِ وَأَنْهَاكُمَا عَنِ اثْنَيْنِ: أَنْهَاكُمَا عَنِ الشِّرْكِ وَالْكِبْرِ وَآمُرُكُمَا بِلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِنَّ لَوْ وُضِعَتْ فِي كِفَّةِ الْمِيزَانِ وَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ فِي الْكِفَّةِ الْأُخْرَى كَانَتْ أَرْجَحَ مِنْهُمَا، وَلَوْ أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا فِيهِمَا كَانَتْ حَلْقَةً فَوُضِعَتْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ عَلَيْهِمَا لَقَصَمَتْهُمَا، وَآمُرُكُمَا بِسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ فَإِنَّهُمَا صَلَاةُ كُلِّ شَيْءٍ وَبِهَا يُرْزَقُ كُلُّ شَيْءٍ «.» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ وَلَمْ يُخَرِّجَا لِلصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ فَإِنَّهُ ثِقَةٌ قَلِيلُ الْحَدِيثِ، سَمِعْتُ أَبَا الْحَسَنِ عَلِيَّ بْنَ مُحَمَّدِ بْنِ عُمَرَ يَقُولُ: سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ أَبِي حَاتِمٍ يَقُولُ: سَأَلْتُ أَبَا زُرْعَةَ، عَنِ الصَّقْعَبِ بْنِ زُهَيْرٍ فَقَالَ: ثِقَةٌ، وَهُوَ أَخُو الْعَلَاءِ بْنِ زُهَيْرٍ، وَهَذَا مِنَ الْجِنْسِ الَّذِي يَقُولُ: إِنَّ الثِّقَةَ إِذَا وَصَلَهُ لَمْ يَضُرَّهُ إِرْسَالُ غَيْرِهِ " .
Al Mustadrak 154: Abu Bakar bin Ishaq Al Faqih menceritakan kepada kami, Muhammad bin Ayyub memberitakan (kepada kami), Abu Ar- Rabi Az-Zahrani dan Ahmad bin Ibrahim menceritakan kepada kami, keduanya berkata: Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami dari Shaq'ab bin Zuhair. Muhammad bin Shalih bin Hani' menceritakan kepadaku - dengan redaksinya- Ibrahim bin Abu Thalib menceritakan kepada kami, Abu Qudamah menceritakan kepada kami, Wahab bin Jarir menceritakan kepada kami, ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Aku pernah mendengar Shaq'ah bin Zuhair menceritakan dari Zaid bin Aslam, dari Atha' bin Yasar, dari Abdullah bin Amr, dia berkata: Pemah seorang Arab badui mendatangi Nabi dengan memakai jubah luar yang disulam dengan sutra. Dia berkata, "Sesungguhnya teman kalian ini ingin meninggikan setiap penggembala dan anaknya, serta ingin merendahkan setiap penunggang kuda dan anaknya." Nabi lalu berdiri, kemudian duduk, lantas bersabda, ”Sesungguhnya Nuh ketika sekarat, dia memanggil dua putranya dan berkata, 'Aku akan memberikan wasiat kepada kalian berdua. Aku perintahkan kalian untuk melakukan dua hal dan melarang kalian melakukan dua hal. Aku melarang kalian berbuat syirik dan sombong, dan aku memerintahkan kalian untuk (membaca kalimat) laa ilaaha illallaah, karena seandainya langit dan bumi beserta isinya ditaruh di timbangan, sementara kalimat laa ilahaa illallaah ditaruh di timbangan yang lain, maka kalimat laa ilaaha illallaah akan lebih lebih berat dari keduanya. Seandainya langit dan bumi beserta isinya itu suatu lingkaran, lalu kalimat laa ilaaha illallaah ditaruh di atasnya, maka kalimat laa ilaaha illallaah pasti dapat menghancurkannya. Aku juga memerintahkan kalian untuk (membaca) subhanallaah wa bihamdih, karena itu merupakan shalatnya (ibadahnya) segala sesuatu, dan karena dia (subhanallaah wa bihamdih) segala sesuatu diberi rezeki.” Sanad hadits ini shahih. Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkan dari Sha'qab bin Zuhair, karena meskipun dia tsiqah tapi dia sedikit haditsnya. Aku mendengar Abu Al Hasan bin Ali bin Muhammad bin Umar berkata: Aku mendengar Abdurrahman bin Abu Hatim berkata: Aku pernah bertanya kepada Abu Zur'ah tentang Sha'qab bin Zuhair, lalu dia menjawab, ”Dia adalah periwayat tsiqah, dan dia adalah saudara Al Ala' bin Zuhair.” Ini termasuk jenis pendapat yang mengatakan bahwa apabila periwayat tsiqah meriwayatkan hadits secara maushul maka yang diriwayatkan orang lain secara mursal tidak membahayakannya.

Pengaturan Membaca

Indonesian

System

Pilih Font Arab

Kfgq Hafs

Pilih Font Terjemahan

Kalpurush

22
17

Pengaturan Umum

Tampilkan Arab

Tampilkan Terjemahan

Tampilkan Referensi

Tampilan Terpisah Hadis


Jadilah Bagian dari Sadaqah Jariyah Ini

Bantu kami menghadirkan aplikasi Islami modern tanpa iklan untuk Umat Muslim. Donasi Anda akan tercatat sebagai Sadaqah Jariyah dalam catatan amal Anda, Insya Allah.

Donasi