Al Mustadrak 214: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Bakkar bin Qutaibah Al Qadhi menceritakan kepada kami di Mesir, Shafwan bin Isa Al Qadhi menceritakan kepada kami, Hants bin Abdurrahman bin Abi Dzubab menceritakan kepada kami dari Sa'id bin Abu Sa'id Al Maqburi, dari Abu Hurairah, dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Ketika Allah menciptakan Adam dan meniupkan roh kepadanya, Adam bersin lalu mengucapkan, 'Alhamdulillah'. Dia memuji Allah dengan izin Allah. Tuhannya lalu berfirman kepadanya, 'Semoga Allah, Tuhanmu, merahmatimu, wahai Adam'. Allah lalu berfirman kepadanya, 'Wahai Adam, temuilah sekelompok malaikat yang sedang duduk itu, lalu ucapkanlah 'Assalamu alaikum'. Adam pun pergi (menemui mereka). Mereka menjawab, 'Wa 'alaikassalam warahmatullahi wabarakatuh.' Dia kemudian kembali lagi kepada Tuhannya, lalu Allah berfirman, 'Ini adalah salammu dan salam anak-anakmu serta anak- anak mereka'. Allah lalu berfirman kepadanya dengan dua tangan-Nya yang tergenggam, 'Pilihlah mana dari keduanya yang kamu suka'. Adam berkata, 'Aku memilih sebelah kanan Tuhanku, dan dua tangan Tuhanku adalah kanan lagi penuh berkah'. Allah lalu membentangkannya, dan ternyata di dalamnya ada Adam dan keturunannya. Adam lalu bertanya, 'Wahai Tuhanku, siapakah mereka?' Allah menjawab, 'Mereka adalah keturunanmu'. Ternyata setiap manusia telah tertulis umurnya di antara kedua matanya. Di antara mereka ada seorang laki-laki yang paling bersinar —atau di antara yang paling bersinar— yang tidak ditulis padanya kecuali 40 tahun. Adam lalu berkata, 'Wahai Tuhanku, tambahlah umurnya!' Allah lalu berfirman, 'Itu telah dicatat untuknya'. Adam berkata lagi, !Aku telah memberikan sebagian umurku yang 60 tahun untuknya'. Allah kemudian berfirman, 'Kamu (dikurangi 60 tahun) dan untuk yang itu (ditambah 60 tahun)'. ” Nabi lanjut bersabda, "Allah lalu menempatkan Adam di surga sesuai dengan yang dikehendaki-Nya, kemudian Adam diturunkan ke bumi dengan menghitung (usia) dirinya. Lalu malaikat maut mendatanginya, maka Adam berkata kepadanya, 'Engkau tergesa-gesa (belum waktunya datang), karena aku telah ditakdirkan 1000 tahun'. Malaikat maut berkata, 'Memang benar, tapi engkau telah memberikan yang 60 tahun kepada putramu (keturunanmu) Daud'. Adam kemudian ingkar, dan keturunannya pun ingkar, dia lupa dan keturunannya pun lupa. (Sejak) saat itulah Allah menyuruh kita untuk (menulis pada) buku dan mengambil saksi-saksi." Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, dan dia berhujjah dengan Harits bin Abdurrahman bin Abu Dzubab, orang yang telah meriwayatkan darinya selain Shafwan. Aku hanya meriwayatkannya dari hadits Shafwan, karena sanadnya ali. Hadits ini juga memiliki syahid yang shahih: