Al Mustadrak 245: Abu Hasan Ubaidillah bin Ahmad At-Tajir mengabarkan kepada kami di Baghdad, Abu Ismail Muhammad bin Ismail As-Sulami menceritakan kepada kami, Abdullah bin Shalih menceritakan kepada kami, Muawiyah bin Shalih menceritakan kepadaku. Ibrahim bin Ismail Al Qari' menceritakan kepada kami, Hasan bin Sufyan menceritakan kepada kami, Harmalah bin Yahya menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab memberitakan (kepada kami), Muawiyah bin Shalih mengabarkan kepadaku dari Abdurrahman bin Jubair bin Nufair, dari ayahnya, dari An-Nawwas bin Sam'an, seorang sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, ”Allah membuat perumpamaan jalan yang lurus, di atas dua bahu jalan ada dua tembok yang padanya terdapat pintu-pintu yang terbuka, di atas pintu-pintu terdapat tirai-tirai yang kendor, dan di atas jalan ada orang yang menyeru, 'Wahai manusia, laluilah jalan ini semuanya dan jangan membelot'. Di atas jalan ada orang yang menyeru. Apabila salah seorang dari kalian ada yang hendak membuka salah satu dari pintu-pintu tersebut maka si penyeru tersebut akan berkata, 'Celaka kamu, jangan kamu buka, karena jika kamu buka maka kamu akan terperosok ke dalamnya'. Jalannya adalah Islam, tirai-tirainya adalah hukum-hukum Allah, dan pintu- pintu yang terbuka adalah hal hal yang diharamkan Allah' Orang yang menyeru di atas jalan adalah kitab Allah, dan yang menyeru dari atas adalah Allah, yang memberi nasihat untuk mengingatkan hati setiap muslim'.” Hadits ini shahih atas syarat Muslim. Sepengetahuanku, hadits ini tidak ber -Ulat. Tapi Al Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya.