Al Mustadrak 333: Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Ahmad bin Isa bin Zaid At-Tinnisi menceritakan kepada kami, Amr bin Abu Salamah At-Tinnisi menceritakan kepada kami, Abdullah bin Al Ala bin Zaid memberitakan (kepada kami) dari Yahya bin Abu Al Matha', dia berkata: Aku mendengar Al Irbadh bin Sariyah As-Sulami berkata, "Pada suatu hari Rasulullah berdiri di tengah-tengah kami, lalu beliau memberi wejangan yang menggetarkan hati dan meneteskan air mata." Lebih lanjut dia berkata: Kami lalu bertanya, ''Wahai Rasulullah, engkau memberi wejangan perpisahan kepada kami, maka apakah yang akan engkau wasiatkan kepada kami?” Beliau menjawab, "Hendaklah kalian bertakwa kepada Allah —aku menduga beliau juga bersabda: Mendengar dan taat—. Setelakku nanti, kalian akan melihat perselisihan hebat atau banyak Oleh karena itu, berpegang teguhlah dengan Sunnahku dan sunnah para khalifah yang diberi petunjuk. Gigitlah dengan geraham kuat-kuat (yaitu peganglah erat-erat) dan berhati-hatilah dengan perkara yang dibuat-buat dalam agama, karena setiap bid'ah adalah sesat.” Di antara mereka adalah Ma'bad bin Abdullah bin Hisyam Al Qurasyi. Akan tetapi karena jalur periwayatannya tidak termasuk dalam syarat kitab ini, maka aku tidak meriwayatkannya. Aku telah meneliti untuk hadits ini sesuai ijtihadku. Hadits ini ditulis oleh imam para imam hadits, Syu'bah, tentang hadits Abdullah bin Atha' dari Uqbah bin Amir. Dia mencarinya di Bashrah, Kufah, Madinah, serta Makkah, dan ternyata hadits tersebut kembali pada Syahr bin Hausyab, maka dia meninggalkannya. Syu'bah lalu berkata, "Seandainya hadits ini benar-benar sah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, maka itu lebih aku cintai daripada orang tuaku, anakku, dan seluruh manusia." Tapi memang hadits ini shahih. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya.